Postingan

Menampilkan postingan dengan label LEADERSHIP

Filosofi Masalah dalam Kehidupan

Gambar
Filosofi masalah dalam kehidupan sering kali berakar pada pandangan bahwa masalah adalah bagian tak terpisahkan dari eksistensi manusia. Masalah bukan sekadar rintangan, tetapi juga peluang untuk pertumbuhan, pembelajaran, dan pengembangan diri. Dalam banyak tradisi filosofis dan spiritual, masalah dipandang sebagai elemen penting yang membentuk karakter dan makna hidup seseorang. Berikut adalah beberapa filosofi tentang masalah dalam kehidupan:   1. Masalah sebagai Ujian dan Tantangan (Pandangan Spiritual) Dalam banyak tradisi agama, seperti Islam, masalah dilihat sebagai ujian dari Tuhan yang menguji kesabaran, iman, dan keteguhan hati seseorang. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran: وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar...

Saling Melengkapi "Puzzle" Perjuangan

Gambar
Saling melengkapi “puzzle” perjuangan adalah sebuah keniscayaan. Dengan begitu terciptalah gambar utuh tentang Islam, lebih khusus tentang Jamiyah. Ketika menemukan suatu kekurangan dan kelemahan pada orang lain, lengkapi oleh kita. Bukan mempertegas kekurangannya apalagi menjatuhkan dan mengintimidasi ( bullying ). Sadar atau ataupun tidak, kita sama-sama memiliki kekurangan dan kelemahan . Coba saja telusuri diri masing-masing. Jika kita menemukan kesalahan pada diri orang lain sebagai efek kekurangan yang dimilikinya, komunikasilah secara baik. Sampaikan dengan merawat dan meraut kata, agar orang yang salah tersebut selain mengakui juga memperbaiki kesalahannya sebagai bentuk terimakasih atas tawashau bil haq yang kita lakukan. Coba kalau kita memarahinya, menjatuhkannya atau mem- bully -nya, yang ada mungkin jadi antipati, bukan simpati. Kapasitas dan kelebihan yang Allah berikan kepada kita bukan untuk dibangga-banggakan , bukan untuk disombongkan. Allah berkehendak agar kita...

Spirit Fastabiqul Khairat: "Aku Menang, Kamu Menang, Kita Menang"

Gambar
  Dalam al-Quran kita akan mendapati sebuah ayat yang menyuruh untuk berkompetisi dalam kebaikan. Tentunya, akan ada diferensiasi kompetisi dalam kebaikan yang dimaksud dalam al-Quran tersebut.   Biasanya, dalam sebuah kompetisi ada yang menang ada yang kalah. Tidak mungkin ada pemang atau jura lebih dari satu. Juara itu hanya ada satu. MotoGp, Liga Champions, Liga 1 Indonesia, MTQ, Haifdz Indonesia, dan kommpetisi lainnya, selalu melahirkan satu pememang atau juara. Dalam perpsektif lain, mental kompetisi itu “Aku menang, kamu dan dia kalah.”   Berbeda dengan kompetisi dalam kebaikan yang dimaksud al-Quran. Kompetisi di sini spiritnya bukan “Aku menang, kamu dan dia kalah.” Spirit fastabiqul khairat sebagaimana yang Allah perintahkan adalah “Kita menang” atau istilah lainnya kolaborasi.   Jika kita merasa maju, sekali lagi merasa maju ya, maka ajaklah yang lain untuk juga maju. Jangan biarkan dia tetap dalam “kekalahan”. Sebaliknya, jika orang itu yang...

Jamiyyah Itu Tidak Penting! Jika Sanggup Hidup Sendiri

Gambar
  Teringat dengan ungkapan yang disampaikan oleh al-Ustadz Shidiq Amien ( Allahu yarhamhu ), Ketua Umum PP Persis 1997-2010, saat menyampaikan Stadium General di GSG Amienulloh PPI 67 Benda Kota Tasikmalaya tentang analogi berjamiyyah. Beliau menyampaikan dalam bahasa Arab: الْعُصْفُوْرُ تَقَعُ عَلَى عَسْكَارِهَا “ Burung pipit itu bergaul bersama dengan askarnya (temannya).”   Secara fakta, kebanyakan hewan memang bergaul dengan hewan sejenis dan mereka hidup bermasyarakat, “berjamiyyah”. Jika ada satu hewan bergaul dengan hewan lain yang berbeda, disinyalir diantara keduanya ada kepentingan: mengambil keuntungan atau kompetisi rimba. Semacam ada kepentingan pragmatis. Misalnya, burung jalak suka bergaul dengan kerbau. Dekatnya dia dengan kerbau karena ada kepentingan pragmatis yaitu sedang mencari makan karena memang kutu kerbau adalah kepentingan untuk isi perutnya.   Misalnya pula semut dan kutu buah. Kutu buah atau kutu daun adalah hewan yang merugikan ba...

Alhamdulillah, Resolusiku Terwujud Lagi!

Gambar
Saya merasa waktu melaju begitu cepat. Dari menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari, minggu ke minggu, bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun; tak terasa berlalu teramat cepat tiba-tiba kita sudah berada di hari ini, hari yang dulu kita rancang, kita cita-citakan. Tiba-tiba di pagi ini, istri saya menyodorkan secarik kertas. Bukan invoice, bukan curhatan, bukan catatan belanja gamis dan make up, hehe… Ternyata isinya flashback perjalanan resolusi semenjak 2013, tahun kami merintis usaha dari minus. Bukan dari nol. Masyaallah, ada keharuan. Ternyata selama enam tahun ada banyak warna perjalanan. Salah satunya yang direview istri saya. Ada banyak resolusi yang tepat seiring waktu yang cepat. Meski ada beberapa yang belum tercapai tetapi prosentasenya sedikit dibanding yang tercapai. Maksud kami bukan apa-apa. Kami hanya ingin menegaskan dan meyakinkan kembali pada diri kami sendiri bahwa apa yang terjadi hari ini tentunya qudrah Allah melalui proses pemikiran (dream,...

Perjuangan Itu Lezat dan Nikmat

Gambar
Ternyata ikhtilaf pun bisa terjadi dalam bab jengkol dan peuteuy . Menurut saya keduanya enak dan lezat. Apalagi jengkol, jika dimasak (digoreng, dikecap, disemur, dll.) menurut saya aromanya yang tercium itu wangi. Entah persepsi rekan-rekan, jengkol atau peuteuy enak tidak? Hehe… Dalam pengajian kemarin sore bersama Ust. Hamdan Abu Nabhan, beliau jelaskan bahwa kesukaan atau kecintaan terhadap sesuatu itu didorong oleh beberapa faktor. Salah satu diantaranya adalah karena ada kenikmatan atau kelezatan di dalamnya. Dan, beliau mecontohkannya dengan analogi jengkol dan peutey . Demikian dalam hal pilihan perjuangan. Kenapa kita lebih memilih berlelah-lelah berjuang padahal secara materi tidak menghasilkan keuntungan justru banyak pengorbanan? Salah satu penyebabnya adalah karena ada kenikmatan dan kelezatan dalam perjuangan. Bahasa gayanya ada spiritual satisfaction . Ini sifatnya metafisik tidak bisa dilihat dan hanya bisa dirasakan oleh ia yang lurus niat dan benar...

Sekolah Itu Partner Bukan Panti

Gambar
Hari ini hari pertama anak saya duduk di bangku sekolah barunya. Sekolah yang saya jadikan partner dalam rangka mewujudkan generasi Rabbani, generasi pelanjut estafeta perjuangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam . Prinsip saya adalah bukan sekolah yang mengajak kita kerjasama, tetapi kita yang mengajak sekolah sebagai mitra kerjasama pendidikan anak. Artinya, “saham” ada di kita. Kita adalah pemegang “saham” terbesar dalam mendidik anak. Bagi saya, pendidikan itu ada di tangan orang tua: saya dan istri. Selebihnya adalah mitra kami termasuk sekolah. Oleh karena itu, jangan jadikan sekolah seperti panti jompo: kita titipkan anak lalu kita lupa kewajiban utama sebagai ayah dan ibu. Yang harus membangun karakter anak sebenarnya adalah kita, orang tua. Yang mesti mewasilahi peradaban mulia adalah kita, orang tua. Ini harus menjadi pegangan bagi seluruh orang tua. Sekali lagi, bahwa kita adalah pemegang “saham” terbesar dalam pendidikan anak. Kita harus banyak berpera...

ِAmbisi Jabatan, Mau Apa?

Kepemimpinan itu Fitrah Islam agama syumuliyah (komprehensif): seluruh aspek kehidupan diatur oleh Islam. Tidak terlepas, masalah kepemimpinan merupakan bagian dari konten (isi) syariat Islam. Banyak hadits yang menjelaskan tentang kepemimpinan dari skala kecil sampai skala besar.