Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2016

Writing & Spiritual Satisfaction

Sejak tahun 2011, saya diamanahi untuk memimpin redaksi sebuah buletin dakwah di lembaga amil zakat yang saya kelola bersama teman-teman lain. Penunjukkan ini tiada lain karena kru tahu bahwa saya punya kebiasaan (baca: sedikit kemampuan) membuat tulisan-tulisan ringan baik di blog maupun di makalah untuk pengajian. Maka, nyambung kira mereka kalau saya menjadi pemimpin redaksinya. Selain posisi sebagai pemred, saya diminta menulis artikel untuk buletin tersebut setiap minggunya. Antusias saya menyambutnya meskipun kerap merasa kepepet dengan tenggat waktu. Kondisi kepepet ini ternyata memunculkan kekuatan (tepatnya kemampuan) di bidang kepenulisan. Istilah Mas Jaya adalah The Power of Kepepet. Benar sekali, saya kepepet dengan deadline. Ini berarti, mau tidak mau saya harus membuat tulisan setiap buletin mau terbit. Alhasil, selama satu tahun pertama saja, saya memiliki tuisan ringan sekitar lima puluhan. Berawal dari sinilah akhirnya saya menerbitkan sebuah buku secara indie. Buku

Tahukah Anda Apa Makna Salam Dua-Tiga Jari Metal?

Gambar
Satu diantara simbol tangan yang terkenal adalah simbol dua atau tiga jari. Para pemusik metal biasanya menggunakan simbol ini dalam performance atau sekedar menyapa fans. Di Eropa sudah ratusan tahun yang lalu mengenal simbol tangan yang jari telunjuk dan kelingkingnya membentuk tanduk ini. Istilah asing untuk simbol ini dikenal dengan sebutan malocchio, berguna untuk mengusir setan dan kekuatan sihir jahat. Bram Stocker dalam novel mashyurnya, Dracula (1897) sudah memasukkan simbol ini pada salah satu bab isi cerita.  Sumber: wall.alphacoders.com Lalu, tahukah Anda Arti dan Maksud Salam 2 atau 3 Jari? Ada tiga versi makna... Versi 1 Salam tiga jari berarti El Diablo, bentuk pemujaan terhadap satan/setan yg berasal dari ritual sihir kabala kuno. Secara simbol dapat diasosiasikan atau bisa diartikan sebagai "Tanduk Kambing" atau Baphomet.Baphomet sendiri adalah figur okultisme dan setanisme atau iblis yang memiliki ciri-ciri kepala seekor kambing dengan badan

Hermeneutik dan Contoh Bahayanya Ketika Diusung ke Islam

Hermeneutika, Metode Tafsir dari Mitos Yunani, Diadopsi Pihak Yahudi - Kristen Berujud Metode Menafsirkan Bible, Menimbulkan Pecahbelah di Kristen, tapi anehnya kini Diusung oleh Orang-orang tertentu ke Islam, bahkan Diajarkan di Fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadits di UIN (Universitas Islam Negeri, dulu IAIN –Institut Agama Islam Negeri) Jakarta dan UIN Jogjakarta. Dari Tradisi Bible HERMENEUTIKA (Indonesia), hermeneutics (Inggris), dan hermeneutikos (Greek) secara bahasa punya makna menafsirkan. Filsuf Aristoteles pernah menggunakan istilah ini untuk judul kitabnya, Peri Hermeneias. Kitab itu lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi De Interpretationne dan kedalam bahasa Inggris, On the Interpretation. Aristoteles tidak membahas teks atau membuat kritik atas teks. Tapi, ia hanya mengupas peran ungkapan dalam memahami pikiran. Kata benda, kata kerja, ungkapan, dan kalimat yang berkait dengan bahasa menjadi bagian kajiannya. Dalam perkembangannya, hermeneutika tak lagi