Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Jamiyyah Itu Tidak Penting! Jika Sanggup Hidup Sendiri

Gambar
  Teringat dengan ungkapan yang disampaikan oleh al-Ustadz Shidiq Amien ( Allahu yarhamhu ), Ketua Umum PP Persis 1997-2010, saat menyampaikan Stadium General di GSG Amienulloh PPI 67 Benda Kota Tasikmalaya tentang analogi berjamiyyah. Beliau menyampaikan dalam bahasa Arab: الْعُصْفُوْرُ تَقَعُ عَلَى عَسْكَارِهَا “ Burung pipit itu bergaul bersama dengan askarnya (temannya).”   Secara fakta, kebanyakan hewan memang bergaul dengan hewan sejenis dan mereka hidup bermasyarakat, “berjamiyyah”. Jika ada satu hewan bergaul dengan hewan lain yang berbeda, disinyalir diantara keduanya ada kepentingan: mengambil keuntungan atau kompetisi rimba. Semacam ada kepentingan pragmatis. Misalnya, burung jalak suka bergaul dengan kerbau. Dekatnya dia dengan kerbau karena ada kepentingan pragmatis yaitu sedang mencari makan karena memang kutu kerbau adalah kepentingan untuk isi perutnya.   Misalnya pula semut dan kutu buah. Kutu buah atau kutu daun adalah hewan yang merugikan bagi tanaman. Na