Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Allah Cemburu Padamu! - 4 Ramadhan 1440 H

Gambar
Pada catatan kecil ini saya mengajak Anda bertafakur sejenak tentang sikap kita terhadap Allah SWT. Mari kita renungkan, dalam satu hari berapa durasi waktu Anda bermain smartphone? Buka WahtsApp berapa lama, facebookan berapa lama, nonton video youtube berapa lama, game atau aplikasi lainnya? Jika ditotalkan, ada yang 1 jam, 2 jam, 3 jam bahkan lebih? Jika berbicara kemungkinan, ya mungkin ada yang di atas 3 jam per hari hanya untuk bermain smartphone. Sebelumnya perlu dibedakan bermain smartphone dan menggunakan smartphone (ini hanya istilah saya dalam catatan ini). Bermain smartphone diasumsikan menggunakan smartphone untuk hal-hal yang kurang atau tidak produktif bahkan menjurus pada kemaksiatan. Menggunakan smartphone diasumsikan bahwa smartphone sebagai media untuk mendapatkan kebaikan baik secara dunia maupun akhirat. Misalnya, smartphone sebagai media bisnis digital, komunikasi dengan klien, dll; atau smartphone digunakan untuk media dakwah digital yang bisa kita saksikan

Pengajian Kok Tiduran? - 3 Ramadhan 1440 H

Gambar
Dalam satu kesempatan kuliah shubuh di sebuah masjid, kedapatan hampir setengah mustami’ tertidur sepertinya pulas karena terlihat dari kondisi tidurnya bahkan sebagian ada yang mendengkur ringan. Melihat mereka, saya teringat sebuah hadits yang disampaikan oleh sahabat Ibnu ‘Abbas ini: عَيْنَانِ لَا تَمَسُّهُمَا النَّارُ: عَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ الله، وَعَيْنٌ بَاتَتْ تَحْرُسُ فِي سَبِيلِ الله “Ada 2 mata yang neraka tidak akan menyentuhnya: (1) mata yang menangis karena takut kepada Allah dan (2) mata yang tertidur saat berjaga di jalan Allah.” (HR. Tirmidzi) . Bisakah orang-orang yang teridur saking kantuknya ketika sedang di majelis ilmu masuk kedalam salah satu mata yang tidak akan tersentuh neraka sebagaimana hadits tersebut? Hm… Ah, pokok permasalahan dari tulisan singkat ini bukan pada hal tersebut, tetapi pada etika atau adab ketika berkomunikasi. Jadi, saya tidak mengulas pertanyaan di atas. Hehe… Baik, rekan-rekan yang budiman, bagaimana ra

Rencanakan Ramadhanmu! - 3 Ramadhan 1440 H

Gambar
Gagal merencanakan sama dengan merencanakan gagal. Anda boleh tidak 100% percaya atau bahkan 100% tidak percaya kebenaran ungkapan klasik tersebut. Namun, bagi saya perencanaan dalam kehidupan adalah hal yang sangat penting. Hidup tidak bisa mengalir begitu saja. Air saja kan mengalir mengikuti sungai. Terarah. Sehingga, ia sampai di muara bergabung bersama “teman-temannya”. Meskipun hari ini hari ketiga Ramadhan 1440 H, belum terlambat kala saya menitikberatkan terkait perencanaan amal ibadah selama bulan Ramadhan. Jangan-jangan, gagal merencanakan amal Ramadhan bisa saja berujung pada kerugian. Padahal “profit” bulan Ramadhan dihamparkan berlipat oleh Allah SWT. Tentang perencanaan amal, ada sebuah dalil umum yang bisa kita ambil ibrahnya. Berikut redaksinya: إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ ذَلِكَ : فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ ع

Ahlan wa Sahlan Ramadhan - 1 Ramadhan 1440 H

Gambar
Selalu saja kedatangan bulan Suci Ramadhan disambut riang gembira oleh Umat Islam sedunia. Pasalnya, ada pemahaman bahwa kebaikan-kebaikan dilipatgandakan, setan dibelenggu dan pintu surga dibuka lebar-lebar. Bagi yang orientasinya ukhrawi, Ramadhan adalah momentum emas untuk mengumpulkan pundi-pundi amal. Tidak akan disia-siakan Ramadhan yang ia masuki. Maka, menyambut Ramadhan disiapkan rencana amal-amal shaleh dimulai dari tilawah, tadarus, kuliah shubuh, kuliah dhuha, kuliah duhur, tarawih, kultum, sedekah, dll.. Namun tidak menutup kemungkinan ada diantara mereka yang bahagia menyambut Ramadhan adalah karena omset akan segera naik. Maklum, bisnis atau usaha mereka adalah musiman. Jika hari-hari biasa omset standar, saat memasuk Ramadhan omset “gila-gilaan”. Menginginkan hal ini saya kira tidak menjadi masalah. Namun yang disayangkan adalah ketika hal ini yang menjadi orientasi satu-satunya kebahagiaan menyambut Ramadhan. Ini hanya bonus. “Gaji pokoknya” adalah keberkaha