Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

7 Ciri Khas Orang Bertakwa (Bagian 1) - Diari Ilmu #7

Gambar
Setelah kita membahas tentang takwa definisi bahasa dan istilah, kemudian tentang hadiah-hadiah yang Allah berikan, kini kita akan mengenali ciri-ciri yang khas seseorang disebut sebagai orang bertakwa. Namun, pembahasannya tidak terlalu dalam. Ringan-ringan saja. Kita hanya ingin mengenali secara umum dan mudah-mudahan kemudian bisa menjadi pemantik azam untuk mengaktualisasikannya di dalam keseharian. Dan, ciri-ciri khas orang bertakwa dalam kesempatan ini adalah pilihan dari beberapa ayat al-Quran. Baik kita mulai Ciri Khas #1 Beriman (Meyakini) Urusan Ghaib Ciri khas orang bertakwa yang pertama kali Allah sebut dalam al-Quran adalah meyakini terhadap hal-hal ghaib . Ghaib itu bukan berarti tidak ada. Ghaib itu ada tetapi secara lahiriyah tidak bisa dijangkau. Allah SWT sendiri ghaib tetapi tidak dapat dijangkau oleh indra kita. Malaikat, jin, pahala atau ganjaran amal shalih, surga dan neraka; ini termasuk hal-hal ghaib yang diyakini eksistensinya oleh orang-o

7 Hadiah Spesial Untuk Orang Bertakwa - Diari Ilmu #6

Gambar
Di tulisan sebelumnya kita bahas tentang definisi dan karakter utama takwa. Bahwa, intisari takwa adalah sikap hati-hati dan waspada baik dalam urusan dunia dan yang utama adalah dalam hal agama. Nah, pada tulisan ringan kali ini kita akan kupas apa saja hadiah yang Allah siapkan bagi orang yang mengaktivasi ketakwaan di dalam dirinya. Ini rasional ya. Di balik pengamalan dari perintah selalau ada hadiah yang disiapkan. Semuanya timbal balik (resiprokal). Apa saja hadiah bagi orang bertakwa? Cekidot… J Hiadiah #1 – Surga Yang pasti akan didapat oleh orang bertakwa adalah surga. Ada banyak ayat dan hadits yang menjelaskan bahwa surga Allah ciptakan untuk orang-orang bertakwa. Salah satunya ayat berikut: وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.”

Diari Ilmu #5 - Karakter Utama Takwa: Hati-Hati dan Waspada

Gambar
Visi Shaum Sudah sama-sama kita pahami bahwa visi shaum yang ditegaskan langsung oleh Allah SWT dalam al-Quran adalah agar kita menjadi orang-orang yang bertakwa . Silahkan flashback lagi ke Surat al-Baqarah ayat 183. Oleh karena itu, dalam pra, proses dan paska ibadah shaum kita harus benar-benar memerhatikan visi tersebut. Maklum, kita ini manusia yang suka lupa selain banyak salah. Hal ini harus masuk pada konten Ramadhan Plan sebagaimana dalam Diari Ilmu #2 “ Let’s Plan Our Ramadhan” . Karena, dari visi inilah sebenarnya kita membuat perencanaan ibadah di bulan Ramadhan (dan bulan-bulan lainnya) yang kemudian dengan penuh komitmen kita laksanakan. Nah, untuk memberikan gambaran tentang visi shaum ini, secara ringkas akan saya sajikan “hidangan” sederhana. Semoga menjadi bahan untuk sekedar menambah khasanah keilmuan atau mungkin menjadi bahan renungan dan inspirasi dalam membangun ketakwaan di dalam diri kita. Arti Takwa Secara bahasa, takwa merupakan isim m

Diari Ilmu #4 - Arti dan Esensi Shaum

Gambar
Arti Bahasa Dalam Kitab Mufaradat ALfazhil Quran, Imam ar-Raghib al-Ashfahani menjelaskan: الصَّوْمُ فِى الْأَصْلِ الْإِمْسَاكُ عَنِ الْفِعْلِ مَطْعَمًا كَانَ أَوْ كَلَامًا أَوْ مَشْيًا “Shaum pada asalnya berarti menahan dari perbuatan, baik itu makan, bicara atau berjalan.” Sementara dalam at-Ta’rifat, Imam al-Jurjani menjelaskan bahwa shaum secara bahasa artinya muthalqul imsak (mutlak diam/menahan). Dan dalam Mu’jam Maqayisul Lughah, Ibnu Faris menjelaskan makna shaum secara bahasa: (صَوْمٌ) الصًّادُّ وَالْوَاوُ وَالْمِيْمُ أَصْلٌ يَدُلُّ عَلَى إِمْسَاكٍ وَرُكُوْدٍ فِى مَكَانٍ “(Shaum) yang disusun dari huruf shad , waw , dan mim , asalnya menunjukkan pada makna menahan atau diam di suatu tempat.” Masih banyak penjelasan para ulama tentang makna bahasa dari shaum, intinya adalah secara bahasa shaum artinya menahan. Arti Istilah Syariat Sementara menurut syariat, hampir semua ulaa bersepakat tentang maknanya. Untuk makna yang ringkas kita bisa men

Diari Ilmu #3 - "Imanan wa Ihtisaban: Dasar Shaum Pengampun Dosa"

Gambar
Silahkan Anda crosscheck kembali ayat al-Quran tentang kewajiban shaum (QS. Al-Baqarah [2]: 183). Coba perhatikan, siapa yang diseuru oleh Allah di awal ayat tersebut yang kemudian ditetapkan kewajiban shaum kepadanya? Yes! Yang Allah seru untuk menjalankan ibadah shaum adalah alladzîna āmanu , orang-orang yang beriman. Ada makna yang tersirat   bahwa hanya orang-orang beriman yang akan mampu menjalankan ibadah shaum. Karena shaum bukan hanya kekuatan tubuh untuk menahan lapar, dahaga dan jima pada waktu yang telah ditetapkan (dari masuk waktu shalat shubuh hingga tiba waktu shalat maghrib). Lebih dari itu, shaum secara esensi artinya menahan diri dari seluruh keburukan dan kemaksiatan diri yang mafhum mukhalafah -nya kita terjun aktif dalam ibadah atau amal-amal shaleh. Selain ayat di atas, dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang dasar kita menjalankan ibadah shaum: مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدّ

Diari Ilmu #2 - Let's Plan Our Ramadhan!

Gambar
Sudah menjadi ungkapan umum bahwa sukses merencanakan sama dengan merencanakan sukses, gagal merencanakan sama dengan merencanakan gagal. Meski tidak sepenuhnya benar, tetapi saya sepakat. Secara rasional perencaan yang baik akan berdampak pada hasil yang baik. Perencanaan yang buruk akan berdampak pada hasil yang buruk. Meski pada faktanya terkadang perencaan dan hasil tidak sesuai. Paling tidak perencaan yang sangat baik nilainya berbeda dengan perencaan yang buruk bahkan tidak ada perencanaan sama sekali. Dalam amal ibadah yang semua sepakat bahwa ibadah adalah cara kita untuk medapatkan kebaikan Allah SWT di dunia dan akhirat. Orang yang tidak mau beribadah, atau beribadah tetapi tidak benar (lalai, riya, tidak sesuai prosedur), yang didapat besar kemungkinannya adalah keburukan dan kemurkaan dari Allah SWT. Karena ibadah itu hal yang sakral, maka kita tidak boleh sembarangan. Semua harus teratur dari mulai pra hingga paska ibadah. Dan, hal ini tentunya perlu perencaan