Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2014

Ilmu dan Kesombongan

Dalam Ihya 'Ulumuddin, Imam al-Ghazali menyebutkan bahwa di antara sebab angkuh ( asbabul kibri ) adalah ILMU. Beliau menempatkan ILMU sebagai SEBAB SOMBONG pada urutan pertama sebelum enam sebab yang lainnya. Ini menandakan bahwa kepemilikan akan ilmu hendaknya membuat kita berhati-hati dalam aplikasi (pengamalan) ilmu kita yang mencakup UCAPAN (lisan, tulisan), PERBUATAN, dan AKHLAK. Karena, ilmu selain sebagai salah satu hal peninggi derajat di hadapan Allah dan sesama, juga sebagai hal yang bisa membuat pemilikinya terhina.

Merokok: Mubah, Makruh atau Haram?

Ada yang mengatakan bahwa MEROKOK itu MUBAH. Yang lain menegaskan MAKRUH. Dan, selebihnya menyatakan HARAM. Ketiganya menggunakan argumen masing-masing. Khusus bagi pemuka agama (Islam) yang suka merokok, pasti akan menggunakan kesimpulan bahwa merokok itu ibahah. Karena, kalau makruh atau wajib, saya belum bisa menerimanya. Kenapa harus menggunakan   hukum ibahah?

Pintu dan Akibat Dosa

Manusia memiliki kebutuhan akan kebenaran. Secara fitrah apa yang salah akan dijauhi, dan apa yang benar selalu dinginkan kehadirannya. Contoh sederhana, ketika Anda dibodohi oleh oran lain ketika membeli sebuah barang. Misalnya, Anda ditawari harga Rp 30.000 dan Anda sepakat dengan harga tersebut. Selang beberapa hari, ternyata Anda tahu bahwa barang yang Anda beli itu palsu dan harga pasaran sebenarnya Rp 15.000. Bagaimana perasaan Anda? Saya rasa minimal Anda akan merasa tidak enak tertipu, kalaupun tidak jengkel, marah, bahkan melaknat si penjual. Iya kan?

Minat Mengikat Bakat

Jika Anda memiliki minat yan cukup kuat dalam suatu hal, maka bakat akan segera Anda kuasai sepenuhnya. Contoh: Menjadi Penjual Mie Bakso Anda berminat untuk menjadi penjual mie bakso. Maka, selanjutnya Anda akan mempelajarai bagaimana membuat bakso yang lezat, bagaimana membuat mie yang bagus dan sehat. Selain itu, Anda pun akan mempelajari bagaimana menyajikan hidanan mie bakso yang menarik.

Menghitung Zakat Tijarah (Perdagangan)

Tulisan ini diangkat sebagai jawaban dari beberapa orang yang salah satu diantaranya adalah seorang mahasiswa yang nyambi sebagai penjual pulsa. Meskipun begitu siapa saja Anda, baik pedagang ataupun bukan, diharapkan bisa memahami.        Pertanyaan yang disampaikan melalui short message service alias SMS, tepatnya seperti ini: Bismillah. Saya seorang mahasiswa dan memperoleh bantuan dana dari beasiswa. Saya berjualan pulsa dengan penghasilan lebih kurang 5.000 per hari dan modal Rp 500.000 per 10 hari. Apakah dengan penghasilan tersebut sudah mencapai nishab untuk zakat atau terkena kewajiban infaq? Terimakasih atas jawabannya. Jaz ā kumull ā hu khairan kats ī r ā . ( o87728054xxx )

Download Soal SD/MI Kelas 1-2-3-4-5-6 Semester I dan II

Bagi teman-teman guru, atau siswa SD/MI, silahkan download kumpulan soal berikut. Bagus untuk latihan persiapan ujian.

Biar Doa Mustajab

Pengertian Doa Sebelum membahas doa lebih dalam, baiknya kita kenali dulu apa doa itu? Kan dalam ungkapan pun, tak kenal maka ta’aruf.        Tentang doa nih, dalam bahasa doa artinya: أَنْ تُمِيْلَ الشَيْءُ إِلَيْكَ بِصَوْتٍ وَكَلَامٍ يَكُوْنُ مِنْكَ “Kamu menginginkan sesuatu condong kepadamu dengan suara atau ucapanmu.” (Maqayisul Lughah, 2: 279).        Dalam Ushul Fiqih, doa diterjemahkan sebagai berikut: طَلَبُ الشَّيْءِ مِنَ الْأَدْنَى إِلَى الْأَعْلَى         “Permintaan dari yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi.”