Saling Melengkapi "Puzzle" Perjuangan

Saling melengkapi “puzzle” perjuangan adalah sebuah keniscayaan. Dengan begitu terciptalah gambar utuh tentang Islam, lebih khusus tentang Jamiyah. Ketika menemukan suatu kekurangan dan kelemahan pada orang lain, lengkapi oleh kita. Bukan mempertegas kekurangannya apalagi menjatuhkan dan mengintimidasi (bullying). Sadar atau ataupun tidak, kita sama-sama memiliki kekurangan dan kelemahan. Coba saja telusuri diri masing-masing.

Jika kita menemukan kesalahan pada diri orang lain sebagai efek kekurangan yang dimilikinya, komunikasilah secara baik. Sampaikan dengan merawat dan meraut kata, agar orang yang salah tersebut selain mengakui juga memperbaiki kesalahannya sebagai bentuk terimakasih atas tawashau bil haq yang kita lakukan. Coba kalau kita memarahinya, menjatuhkannya atau mem-bully-nya, yang ada mungkin jadi antipati, bukan simpati.



Kapasitas dan kelebihan yang Allah berikan kepada kita bukan untuk dibangga-banggakan, bukan untuk disombongkan. Allah berkehendak agar kita memaksimalkannya dalam perjuangan menegakkan agama. Satu di antaranya adalah membangun suatu gambar utuh dengan puzzle-puzzle berserak: saling melengkapi, saling menopang, saling membantu, saling menasehati dengan nasehat terbaik, dengan kata-kata terbaik, dan yang pasti adalah dengan uswah terbaik. | Abiena Yuri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dunia Bagai Lautan Yang Dalam, Banyak Orang Tenggelam - Nasehat Luqmanul Hakim

Empat Tanda Memeroleh Kebaikan Dunia dan Akhirat

Ibnu Mas'ud, "Sesungguhnya Aku Benci Seseorang Yang Menganggur"

Da`ul Umam: Penyakit Hati Penyakit Masyarakat

Tahukah Anda Apa Makna Salam Dua-Tiga Jari Metal?