Benarkah Shalatmu Menyenangkan Hatimu? - Diari Ilmu #12


Shalat Ajaran Fundamental
Shalat merupakan ajaran yang sangat fundamental dalam Islam. Eksistensi dan perbedaan keislaman seseorang bisa dilihat dalam shalatnya. Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa perbedaan orang muslim dan kafir adalah shalatnya. Maknanya, disebut orang muslim karena masih mendirikan shalat dan yang meninggalkan shalat adalah kafir.

Oleh karena itu, jika kita mengaku sebagai muslim, sebagai umat Rasulullah, tidaklah sekali-kali kita berani meninggalkan shalat. Tidak lami kok waktu untuk shalat. Hanya butuh 10-15 menit untuk mendirikan satu diantara lima waktu shalat. Sehari semalam kurang lebih 50-75 menit.

Selain itu shalat merupakan rukun atau pilar (tiang) Islam. Posisinya nomor dua setelah syahadat. Ini diurut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri. Setelah itu, zakat, shaum dan ibadah haji.

Shalat itu tidak boleh tidak. Harus dilakukan dalam keadaan bagaimanapun. Bahkan, saat situasi genting seperti perang, Rasulullah dan para sahabatnya tetap menjalankan shalat yang kemudian dinamakan shalat khauf. Sedang sakit bagaimanapun, selama ada kesadaran, shalat tidak boleh ditinggalkan. Namun, pelaksanaannya ada rukhshah atau dispensasi sebagaimana yang kita ketahui bersama.

Coba kita analisa ringan mengenai hal ini. Jika seseorang belum bisa melaksanakan ibadah haji, berarti kan pilar (tiang) kelima tidak berdiri. Ia hanya mendirikan Islam dengan empat rukun. Kemudian, shaum pun tidak mampu, missal karena termasuk yuthiqunahu (lemah dalam menjalankannya). Berarti pula itu tidak mendirikan pilar keempat. Artinya, Islamnya didirkan oleh tiga rukun. Lalu, orang itupun tidak bisa membayar zakat, misalnya karena memang ia tidak termasuk muzakki. Berarti, ia tidak mendirikan Islam dengan zakat. Islamnya dibangun oleh 2 rukun/pilar.

Sekarang, apa jadinya jika ia meninggalkan shalat? Hancurlah Islam di dalam dirinya. Di video kajiannya saya simulasikan hal ini. Mudah-mudah lebih bisa dipahami jika disimulasikan. Bisa cek videonya di sini ……..



Shalat itu Menyenangkan
Bukan hanya sebagai sebuah kewajiban yang Allah tetapkan, shalat merupakkan kebutuhan hidup manusia. Pasalnya, di dalam pelekasanaan shalat terdapat banyak hikmah. Salah satunya adalah shalat berdampak pada fisik dan psikis manusia. Hal ini sudah banyak diteliti oleh para ahli. Bisa googling untuk mendapatkan informasinya.

Yang ingin saya angkat pada tulisan ringan ini adalah sebuah hadits yang menjelaskan bahwa shalat itu merupan ibadah relaksasi. Relaksasi berate proses yang rileks, tenang, menenangkan, menyamankan, dan menyenangkan hati.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَجُعِلَتْ قُرَّةَ عَيْنٍ فِيْ الصَّلَاةِ
“Dijadikan penghibur hatiku (kebahagiaanku) ada pada shalat.” (HR. An-Nasai dan Ahmad).

Nah, sekarang mari selami hati kita masing-masing. Selama kita mendirikan shalat, sudahkah kita merasa tenang, senang, dan bahagia? Apakah kita bisa menyimpan urusan dunia yang memenatkan kepala ketika shalat, dan kita hanyut dalam kesenangan di dalamnya? Ataukah dunia kita bawa-bawa kedalam shalat?

Pertanyaan-pertanyaan ini hanyalah bahan evaluasi diri kita. Tidak usah dijawab verbal, mari kita menerawang diri terkait perhatian kita terhadap shalat. Shalat, jangan hanya jadi salah satu sesi dalam hari-hari kita yang datang dan pergi sebatas rutinitas dan tidak ada efek kedalam kehidupan kita. Oleh karena itu, kita harus memiliki perhatian yang spesial terhadap ibadah yang spesial ini.

Mari hanyutkan diri kita dalam penghambaan terhadap Allah ketika shalat. Fokus sejenak dan memahami bahasa komunikasi ketika shalat sebagai upaya khusyu. Karena, sejatinya shalat adalah komunikasi dan pertemuan kita dengan Allah ‘Azza wa Jalla. Dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran, Sayyid Quthb menjelaskan:

إِنَّ الصَّلَاةَ صِلَةٌ وَلِقَاءٌ بَيْنَ الْعَبْدِ وَالرَّبِّ
“Sesungguhnya shalat itu adalah sambungan (komunikasi) dan pertemuan antara hamba dengan Rabbnya.”


Allahul musta’an, wallahu a’lam




Selasa, 12 Ramadhan 1441 H/5 Mei 2020 M

Video Kajiannya bisa dilihat di sini: AbienaYuri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Empat Tanda Memeroleh Kebaikan Dunia dan Akhirat

Da`ul Umam: Penyakit Hati Penyakit Masyarakat

6 Sebab Rezeki Melimpah Barakah

Hadits tentang Fitnah Dajjal, Turunnya Nabi Isa, Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, serta Tanda-Tanda Besar Kiamat

Hari Pertama Yuri Mondok di Pesantren Al-Firdaus (13/07/2025), Ini Surat Cinta untuknya