Hadits tentang Fitnah Dajjal, Turunnya Nabi Isa, Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, serta Tanda-Tanda Besar Kiamat

 ذَكَرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وَسَلَّمَ الدَّجَّالَ ذَاتَ غَدَاةٍ، فَخَفَّضَ فيه وَرَفَّعَ، حتَّى ظَنَنَّاهُ في طَائِفَةِ النَّخْلِ، فَلَمَّا رُحْنَا إِلَيْهِ عَرَفَ ذلكَ فِينَا، فَقالَ: ما شَأْنُكُمْ؟ قُلْنَا: يا رَسُولَ اللهِ، ذَكَرْتَ الدَّجَّالَ غَدَاةً، فَخَفَّضْتَ فيه وَرَفَّعْتَ، حتَّى ظَنَنَّاهُ في طَائِفَةِ النَّخْلِ، فَقالَ: غَيْرُ الدَّجَّالِ أَخْوَفُنِي علَيْكُم، إنْ يَخْرُجْ وَأَنَا فِيكُمْ، فأنَا حَجِيجُهُ دُونَكُمْ، وإنْ يَخْرُجْ وَلَسْتُ فِيكُمْ، فَامْرُؤٌ حَجِيجُ نَفْسِهِ، وَاللَّهُ خَلِيفَتي علَى كُلِّ مُسْلِمٍ، إنَّه شَابٌّ قَطَطٌ، عَيْنُهُ طَافِئَةٌ، كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بعَبْدِ العُزَّى بنِ قَطَنٍ، فمَن أَدْرَكَهُ مِنكُمْ، فَلْيَقْرَأْ عليه فَوَاتِحَ سُورَةِ الكَهْفِ، إنَّه خَارِجٌ خَلَّةً بيْنَ الشَّأْمِ وَالْعِرَاقِ، فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمَالًا، يا عِبَادَ اللهِ فَاثْبُتُوا.

Rasulullah pernah menyebut tentang Dajjal pada suatu pagi. Beliau menurunkan dan meninggikan (pembicaraannya tentang bahaya Dajjal), hingga kami mengira ia sudah berada di kebun kurma. Ketika kami pergi kepada beliau, beliau mengetahui keadaan kami, lalu bersabda: “Apa yang membuat kalian heran?” Kami berkata: “Wahai Rasulullah, engkau telah menyebut Dajjal pagi tadi, engkau turunkan dan tinggikan (berita tentangnya), hingga kami mengira ia sudah ada di kebun kurma.” Beliau bersabda: “Bukan Dajjal yang paling aku khawatirkan atas kalian. Jika ia keluar sedang aku masih bersama kalian, maka akulah yang akan menghadapi dia untuk melindungi kalian. Tetapi jika ia keluar sementara aku tidak bersama kalian, maka setiap orang harus melindungi dirinya sendiri, dan Allah menjadi pelindung bagi setiap muslim. Sesungguhnya ia seorang pemuda berambut keriting, matanya rusak, seakan aku menyerupakannya dengan ‘Abdul ‘Uzza bin Qathn. Siapa di antara kalian yang menjumpainya, hendaklah membaca awal Surah Al-Kahfi atasnya. Ia akan keluar dari suatu jalan antara Syam dan Irak, lalu ia merusak ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba Allah, tetaplah kalian teguh!”

 

قُلْنَا: يا رَسُولَ اللهِ، وَما لَبْثُهُ في الأرْضِ؟ قالَ: أَرْبَعُونَ يَوْمًا؛ يَوْمٌ كَسَنَةٍ، وَيَوْمٌ كَشَهْرٍ، وَيَوْمٌ كَجُمُعَةٍ، وَسَائِرُ أَيَّامِهِ كَأَيَّامِكُمْ قُلْنَا: يا رَسُولَ اللهِ، فَذلكَ اليَوْمُ الذي كَسَنَةٍ، أَتَكْفِينَا فيه صَلَاةُ يَومٍ؟ قالَ: لَا، اقْدُرُوا له قَدْرَهُ.

Kami bertanya: “Wahai Rasulullah, berapa lama ia tinggal di bumi?” Beliau bersabda: “Empat puluh hari; satu hari seperti setahun, satu hari seperti sebulan, satu hari seperti sepekan, dan hari-hari lainnya seperti hari-hari kalian.” Kami bertanya: “Wahai Rasulullah, pada hari yang seperti setahun itu, apakah cukup bagi kami shalat sehari saja?” Beliau bersabda: “Tidak, perkirakanlah waktunya sesuai (dan tetaplah shalat dengan pembagian normal).”

 

قُلْنَا: يا رَسُولَ اللهِ، وَما إِسْرَاعُهُ في الأرْضِ؟ قالَ: كَالْغَيْثِ اسْتَدْبَرَتْهُ الرِّيحُ، فَيَأْتي علَى القَوْمِ فَيَدْعُوهُمْ، فيُؤْمِنُونَ به وَيَسْتَجِيبُونَ له، فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ، وَالأرْضَ فَتُنْبِتُ، فَتَرُوحُ عليهم سَارِحَتُهُمْ أَطْوَلَ ما كَانَتْ ذُرًا، وَأَسْبَغَهُ ضُرُوعًا، وَأَمَدَّهُ خَوَاصِرَ، ثُمَّ يَأْتي القَوْمَ، فَيَدْعُوهُمْ، فَيَرُدُّونَ عليه قَوْلَهُ، فَيَنْصَرِفُ عنْهمْ، فيُصْبِحُونَ مُمْحِلِينَ ليسَ بأَيْدِيهِمْ شَيءٌ مِن أَمْوَالِهِمْ.

Kami bertanya: “Wahai Rasulullah, bagaimana cepatnya ia berjalan di bumi?” Beliau bersabda: “Seperti hujan deras yang ditiup angin. Ia datang kepada suatu kaum, lalu mengajak mereka, mereka pun beriman kepadanya dan menaatinya. Maka ia memerintahkan langit untuk menurunkan hujan, dan bumi untuk menumbuhkan tanaman. Lalu binatang ternak mereka kembali dengan tubuh lebih gemuk, ambing susu lebih penuh, dan perut lebih kenyang. Kemudian ia mendatangi kaum lain, lalu mengajak mereka, tetapi mereka menolak ucapannya, maka ia pun pergi meninggalkan mereka, dan mereka pun menjadi miskin tanpa memiliki sedikit pun harta.”

 

وَيَمُرُّ بالخَرِبَةِ، فيَقولُ لَهَا: أَخْرِجِي كُنُوزَكِ، فَتَتْبَعُهُ كُنُوزُهَا كَيَعَاسِيبِ النَّحْلِ، ثُمَّ يَدْعُو رَجُلًا مُمْتَلِئًا شَبَابًا، فَيَضْرِبُهُ بالسَّيْفِ فَيَقْطَعُهُ جَزْلَتَيْنِ رَمْيَةَ الغَرَضِ، ثُمَّ يَدْعُوهُ فيُقْبِلُ وَيَتَهَلَّلُ وَجْهُهُ، يَضْحَكُ.

Ia melewati suatu tempat yang hancur, lalu berkata kepadanya: “Keluarkanlah harta simpananmu!” Maka keluarlah harta simpanannya mengikuti Dajjal seperti kawanan lebah. Kemudian ia memanggil seorang pemuda, lalu memukulnya dengan pedang hingga terbelah menjadi dua bagian sejauh lemparan panah. Lalu ia memanggilnya kembali, maka pemuda itu bangkit, wajahnya berseri-seri sambil tertawa.

 

وَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ بَعَثَ اللَّهُ المَسِيحَ ابنَ مَرْيَمَ، فَيَنْزِلُ عِنْدَ المَنَارَةِ البَيْضَاءِ شَرْقِيَّ دِمَشْقَ بَيْنَ مَهْرُودَتَيْنِ، وَاضِعًا كَفَّيْهِ علَى أَجْنِحَةِ مَلَكَيْنِ، إِذَا طَأْطَأَ رَأْسَهُ قَطَرَ، وَإِذَا رَفَعَهُ تَسَاقَطَ مِنهُ جُمَانٌ كَاللُّؤْلُؤِ، فَلَا يَحِلُّ لِكَافِرٍ يَجِدُ رِيحَ نَفَسِهِ إِلَّا مَاتَ، وَنَفَسُهُ يَنْتَهِي حَيْثُ يَنْتَهِي طَرْفُهُ، فَيَطْلُبُهُ حتَّى يُدْرِكَهُ بِبَابِ لُدٍّ فَيَقْتُلُهُ.

Ketika Dajjal dalam keadaan demikian, tiba-tiba Allah mengutus Al-Masih putra Maryam (Nabi Isa). Ia turun di menara putih sebelah timur Damaskus, memakai dua pakaian yang dicelup, kedua tangannya diletakkan di atas sayap dua malaikat. Bila ia menundukkan kepalanya, meneteslah air darinya, dan bila mengangkat kepalanya, berjatuhanlah butiran seperti mutiara. Tidak seorang kafir pun yang mencium nafasnya melainkan pasti mati, dan nafasnya sampai sejauh pandangan matanya. Lalu ia memburu Dajjal hingga menemukannya di pintu kota Lud, lalu membunuhnya.

 

ثُمَّ يَأْتِي عِيسَى ابنُ مَرْيَمَ قَوْمًا قدْ عَصَمَهُمُ اللَّهُ منه، فَيَمْسَحُ عَنْ وُجُوهِهِمْ، وَيُحَدِّثُهُمْ بدَرَجَاتِهِمْ في الجَنَّةِ.

Kemudian Isa bin Maryam mendatangi suatu kaum yang telah Allah lindungi dari fitnah Dajjal. Lalu ia mengusap wajah mereka dan menceritakan kepada mereka kedudukan mereka di surga.

 

فَبَيْنَمَا هو كَذَلِكَ إِذْ أَوْحَى اللَّهُ إلى عِيسَى: إِنِّي قدْ أَخْرَجْتُ عِبَادًا لي، لا يَدَانِ لأَحَدٍ بقِتَالِهِمْ، فَحَرِّزْ عِبَادِي إلى الطُّورِ.

Ketika Isa dalam keadaan demikian, Allah mewahyukan kepadanya: “Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku (yakni Ya’juj dan Ma’juj), tidak ada seorang pun yang mampu melawan mereka. Maka bawa hamba-hamba-Ku (orang-orang beriman) ke Bukit Thur.”

 

وَيَبْعَثُ اللَّهُ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ، وَهُمْ مِن كُلِّ حَدَبٍ يَنْسِلُونَ، فَيَمُرُّ أَوَائِلُهُمْ علَى بُحَيْرَةِ طَبَرِيَّةَ فَيَشْرَبُونَ ما فِيهَا، وَيَمُرُّ آخِرُهُمْ فَيَقُولُونَ: لَقَدْ كانَ بهذِهِ مَرَّةً مَاءٌ.

Allah mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj, mereka keluar dari setiap tempat yang tinggi. Yang pertama dari mereka melewati Danau Tiberias lalu meminum airnya, hingga habis. Lalu yang terakhir dari mereka lewat dan berkata: “Dahulu di sini ada air.”

 

وَيُحْصَرُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ، حتَّى يَكُونَ رَأْسُ الثَّوْرِ لأَحَدِهِمْ خَيْرًا مِن مِائَةِ دِينَارٍ لأَحَدِكُمُ اليَومَ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ، فَيُرْسِلُ اللَّهُ عَلَيْهِمُ النَّغَفَ في أَعْنَاقِهِمْ، فَيُصْبِحُونَ فَرْسَى كمَوْتِ نَفْسٍ واحِدَةٍ، ثُمَّ يَهْبِطُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إلى الأرْضِ، فَلَا يَجِدُونَ في الأرْضِ بَيْتَ مَدَرٍ وَلا وَبَرٍ إِلَّا مَلأَهُ زَهَمُهُمْ وَنَتْنُهُمْ، فَيَرْغَبُ نَبِيُّ اللَّهِ عِيسَى وَأَصْحَابُهُ إلى اللَّهِ، فَيُرْسِلُ اللَّهُ طَيْرًا كَأَعْنَاقِ البُخْتِ، فَتَحْمِلُهُمْ فَتَطْرَحُهُمْ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ.

Nabi Isa dan para sahabatnya terkepung, sampai-sampai kepala sapi lebih berharga bagi mereka daripada seratus dinar bagi kalian hari ini. Lalu Nabi Isa dan para sahabatnya berdoa kepada Allah, maka Allah mengirimkan penyakit pada leher-leher mereka (Ya’juj Ma’juj), lalu mereka mati sekaligus seperti matinya satu jiwa. Setelah itu Isa dan sahabatnya turun ke bumi, namun tidak ada rumah dari tanah maupun bulu melainkan dipenuhi oleh bangkai mereka yang busuk dan berbau. Lalu Isa dan sahabatnya memohon kepada Allah, maka Allah mengirimkan burung-burung besar seperti leher unta, yang mengangkat jasad-jasad mereka lalu membuangnya ke tempat yang Allah kehendaki.

 

ثُمَّ يُرْسِلُ اللَّهُ مَطَرًا، لا يَكُنُّ منه بَيْتُ مَدَرٍ وَلا وَبَرٍ، فَيَغْسِلُ الأرْضَ حتَّى يَتْرُكَهَا كالزَّلَفَةِ، ثُمَّ يُقَالُ لِلأَرْضِ: أَنْبِتِي ثَمَرَتَكِ، وَرُدِّي بَرَكَتَكِ، فَيَوْمَئِذٍ تَأْكُلُ العِصَابَةُ مِنَ الرُّمَّانَةِ فَيَسْتَظِلُّونَ بقَحْفِهَا، وَيُبَارَكُ في الرِّسْلِ، حتَّى إنَّ اللِّقْحَةَ مِنَ الإبِلِ لَتَكْفِي الفِئَامَ مِنَ النَّاسِ، وَاللِّقْحَةَ مِنَ البَقَرِ لَتَكْفِي القَبِيلَةَ مِنَ النَّاسِ، وَاللِّقْحَةَ مِنَ الغَنَمِ لَتَكْفِي الفَخِذَ مِنَ النَّاسِ.

Kemudian Allah menurunkan hujan yang tidak terhalang oleh rumah dari tanah maupun bulu, lalu membasuh bumi hingga menjadikannya bersih seperti kaca. Kemudian dikatakan kepada bumi: “Tumbuhkanlah buahmu dan kembalikanlah keberkahanmu.” Maka pada hari itu sekelompok orang bisa makan dari satu buah delima dan mereka bisa berteduh dengan kulitnya. Diberkahi pula susu ternak, hingga seekor unta bisa mencukupi kebutuhan banyak orang, seekor sapi mencukupi satu kabilah, dan seekor kambing mencukupi satu kabilah kecil.

 

فَبَيْنَمَا هُمْ كَذَلِكَ، إِذْ بَعَثَ اللَّهُ رِيحًا طَيِّبَةً، فَتَأْخُذُهُمْ تَحْتَ آبَاطِهِمْ، فَتَقْبِضُ رُوحَ كُلِّ مُؤْمِنٍ وَكُلِّ مُسْلِمٍ، وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيهَا كَتَهَارُجِ الحُمُرِ، فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ.

Ketika mereka dalam keadaan demikian, Allah mengirimkan angin yang baik, lalu mengambil (mencabut) jiwa mereka dari bawah ketiak, sehingga wafatlah setiap mukmin dan setiap muslim. Maka yang tersisa hanyalah manusia-manusia jahat yang berzina secara terang-terangan seperti keledai, maka pada merekalah kiamat terjadi.

(HR. Muslim)

 



Rangkuman Inti Pelajaran

1.     Munculnya Dajjal

o   Fitnah terbesar sebelum kiamat.

o   Membawa syubhat dengan “surga” dan “neraka” palsu.

o   Hanya orang beriman yang teguh yang selamat dari tipuannya.

2.     Turunnya Nabi Isa ‘alayhis-salām

o   Turun di menara putih, Damaskus.

o   Membunuh Dajjal di pintu Lud (Palestina).

o   Mengusap wajah kaum mukmin dan memberi kabar gembira tentang derajat mereka di surga.

3.     Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj

o   Keluar dari setiap tempat tinggi dengan jumlah besar.

o   Mengeringkan Danau Tiberias.

o   Merusak bumi hingga Nabi Isa dan pengikutnya terpaksa berlindung di Bukit Thur.

4.     Kebinasaan Ya’juj dan Ma’juj

o   Allah membinasakan mereka dengan penyakit di leher.

o   Tubuh mereka memenuhi bumi, berbau busuk.

o   Allah mengirim burung besar untuk membuang jasad mereka, lalu hujan deras membersihkan bumi.

5.     Kembalinya Keberkahan di Bumi

o   Buah-buahan menjadi sangat besar, delima cukup untuk banyak orang.

o   Susu ternak sangat melimpah hingga seekor unta mencukupi satu kaum, seekor sapi satu kabilah, dan seekor kambing satu keluarga besar.

6.     Datangnya Angin yang Lembut

o   Allah mengutus angin sejuk yang mencabut nyawa setiap mukmin dan muslim.

o   Yang tersisa hanya manusia jahat yang hidup seperti binatang.

7.     Terjadinya Kiamat

Kiamat ditegakkan atas manusia terburuk, tanpa ada lagi orang beriman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Empat Tanda Memeroleh Kebaikan Dunia dan Akhirat

Da`ul Umam: Penyakit Hati Penyakit Masyarakat

Hari Pertama Yuri Mondok di Pesantren Al-Firdaus (13/07/2025), Ini Surat Cinta untuknya

Instrumen Muhasabah Diri Terkait Kesehatan Hati

Peran Muslimah dalam Membangun Ekonomi Keluarga