Ilmu Penyebab Sombong (?)


Hati-hati Qalilul Adab
Salah satu hal yang lagi viral di dunia maya saat ini adalah penusukan oleh seseorang tak dikenal terhadap Pak Wiranto dan dialog di salah satu televisi antara seorang politisi muda dan profesor senior yang kabarnya si politisi sekaligus anggota DPR RI ini membentak seorang profesor sepuh tanpa adab.

Yang menarik untuk saya respon bukan hal pertama. Antara fakta atau fiktif, keduanya diperdebatkan terutaa oleh netizen. Dan, belakangan banyak yang membongkar video saat penusukan hingga pada proses kurasi terhadap Pak Menteri. Apakah akting atau memang benar terjadi hingga pengamanan ring satu berhasil dijebol oleh si penusuk, saya tidak mau berkomentar akan hal itu. Kita serahkan pada pihak berwajib dan tentunya kita punya Allah. Biar Allah yang menampilkan faktanya seperti apa.



Saya hanya tertarik dengan hal yang fakta saja yakni terkait pembentakan si politisi muda terhadap salah satu profesor sepuh di salah satu statsiun televisi. Entah Anda sepakat atau tidak, menurut saya hal yang dilakukan oleh si muda itu qalilul adab, sedikit adab. Bahkan, hilang adab terhadap yang lebih tua. Kesan yang muncul seperti sedang manampakkan keangkuhan entah karena kecakapan memainkan retorika di samping ilmu yang dimilikinya ataukah karena posisinya saat ini. Wallahu a’lam

Sabagai anak muda apalagi muslim tentu kita harus memiliki adab (akhlak) yang merupakan bagian yang sangat penting dalam agama. Islam itu sendiri memiliki tiga bagian: aqidah, syariah, akhlak. Salah satu akhlak yang harus dimiliki adalah menghargai atau menghormati seseorang yang lebih tua secara usia meskipun secara keilmuan atau posisi jabatan dan lain sebagainya ia lebih rendah dari kita.

Jangan sampai ilmu atau posisi jabatan kita saat ini menyebabkan kita merasa “paling” (takabur). Karena merasa “paling” orang yang lebih tuapun lupa untuk dihormati dan dihargai. Padahal kita tahu itu tidak baik dan bukan cerminan sikap seorang muslim.

Ilmu Penyebab Sombong (?)
Hati-hati dengan ilmu dan kemampuan yang saat ini kita miliki. Dalam Ihya` ‘Ulumiddin, Imam al-Ghazali menyebutkan ada tujuh sebab orang berbuat sombong. Urutan pertama yang menjadi penyebab orang sombong adalah ilmu. Menurutnya, kesombongan yang paling cepat menjalar adalah pada orang-orang yang berilmu. Tentunya ilmu penyebab sombong bisa saja berupa ilmu agama, bisa juga ilmu dunia. Intinya adalah al-Ghazali menyadarkan kita bahwa kita harus berhati-hati dengan kepemilikan ilmu. Jangan sampai ilmu yang sudah kita dapatkan menyebabkan kita menjadi takabur, sombong. Na’udzu billah

Baiknya, ilmu yang saat ini kita miliki membuat kita lebih rendah hati (tawadhu), lebih berhati-hati saat bersikap dan bicara terutama terhadap sepuh. Saya masih teringat dengan salah satu materi pelajaran adabiyah saat bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah. Bunyinya begini:

أَلْأَدِيْبُ مَحْبُوْبٌ
“Yang beradab dicintai.”

Pintar (IQ) tapi tidak punya adab lebih hina ketimbang orang bodoh (IQ) yang memiliki adab. Lebih mantul lagi sudah pintar punya adab. Insya Allah akan banyak kebaikan yang didapatkan.


Wallahu a'lam

Al-Faqir bil 'Ilmi,
Abiena Yuri (IG)
Abiena Yuri (FB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dunia Bagai Lautan Yang Dalam, Banyak Orang Tenggelam - Nasehat Luqmanul Hakim

Empat Tanda Memeroleh Kebaikan Dunia dan Akhirat

Ibnu Mas'ud, "Sesungguhnya Aku Benci Seseorang Yang Menganggur"

Da`ul Umam: Penyakit Hati Penyakit Masyarakat

Tahukah Anda Apa Makna Salam Dua-Tiga Jari Metal?