MASJID Itu Dibangun Untuk DIMAKMURKAN


Dalam suatu diskusi dengan salah satu sahabat, disinggung tetangganya bercerita bahwa ia menjadi ahli masjid baru-baru ini. Awalnya, tetangganya itu seorang goweser. Jarak jauh sudah biasa ditempuh. Luar kota sudah biasa dijajaki. Hingga tiba pada suatu moment gowes-nya, saat ia rehat persis di seberangnya ada mushalla yang begitu indah. Tak biasanya, saat itu si tetangga bergumam bahwa ia sanggup dan berkorban untuk aktivitas gowesnya. Waktu berjam-jam hingga berhari-hari ia habiskan untuk gowes. Ia sampai pada tempat tujuan gowes yang jauh itu, tapi ke masjid dekat rumahnya ia jarang bahkan tak pernah sampai padahal jaraknya cuma beberapa meter. Tidak sampai kilometeran.

Dari saat itulah kemudian ia menemukan titik balik. Ia kurangi hingga berhenti dari gowesnya dan kini menjadi ahli masjid. Masyaallah, sungguh luar biasa…!




Btw, tentang masjid dan shalat di masjid memang harus menjadi perhatian kita. Kenapa masjid itu disyariatkan dibangun dan kenapa shalat di masjid itu sangat ditekankan untuk seluruh kaum laki-laki?

A. Perintah Membangun Masjid
Perintah membangun masjid ini bisa kita lihat pada hadits berikut:

أَمَرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِبِنَاءِ المَسَاجِدِ فِي الدُّورِ وَأَنْ تُنَظَّفَ وَتُطَيَّبَ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan membangun masjid di perkampungan, dan memerintahkan untuk dibersihkan dan diwangikan.” (HR. Ahmad, Abu Dawud & Tirmidzi).

Apa alasan Rasulullah memerintahkan membangun masjid? Nah, salah satunya adalah untuk digunakan ibadah shalat oleh kaum muslimin, wa bil khushus kaum laki-laki. Ini fungsi yang sangat vital dan fundamental. Jika kaum laki-laki sudah tidak shalat di masjid tanpa udzur syar’i, berarti salah satu amanah fungsinya tidak dijaga.

Mengenai hukum shalat berjamaah di masjid terdapat perbedaan pendapat. Intinya ada dua pendapat: ada yang mewajibkan, ada yang tidak. Pada tulisan ini saya tidak mengetengahkan tentang perbedaan pendapat hukum. Saya hanya menyambungkan warning dan motivasi yang Nabi sampaikan.

B. Warning dan Motivasi Shalat di Masjid
Apa saja peringatan dan motivasi dari Rasulullah terkait shalat di masjid? Mari kita uraikan, dan semoga menjadi pelajaran buat kita yang mendambakan surga.

1. Tidak Shalat di Masjid Tidak Sempurna Shalatnya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan bahwa tanpa udzur (halangan) yang syar’i, shalat seseorang di rumah dikatakan shalat yang tidak sempurna. Berikut saya kutipkan sabdanya:

مَنْ سَمِعَ الِنّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِهِ فَلَا صَلَاةَ لَهُ إِلَّا مِنْ عُذْرٍ
“Barangsiapa mendengar adzan kemudian tidak mendatanginya, maka tidak ada shalat baginya (tidak sempurna shalatnya), kecuali karena ada udzur.” (HR. Ibnu Majah, al-Hakim, al-Baihaqi).

2. Yang Buta Tetap ke Masjid
Abu Hurairah menjelaskan sebuah riwayat, “Seorang laki-laki yang buta mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, sungguh aku tidak memiliki orang yang mau mengantarkanku menuju masjid.’ Maka ia meminta keringanan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk shalat di rumahnya. Lalu Rasulullah memberikan keringanan baginya. Namun, ketika ia telah beranjak, Rasulullah memanggilnya dan berkata:

هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلَاةِ ؟ فَقَالَ: نَعَمْ، قَالَ: فَأَجِبْ
‘Apakah engkau mendengar suara adzan?’ Ia menjawab, ‘Ya.’ Rasululah berkata, ‘Kalau begitu penuhilah panggilan itu.’” (HR. Muslim).

3. Yang Tidak ke Masjid Rumahnya Hendak Dibakar
Bahkan dalam suatu riwayat Rasulullah berniat untuk membakar rumah-rumah orang yang tidak shalat di masjid. Berikut riwayat haditnya:

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ لَقَدْ هَـمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِحَطَبٍ لِيُحْطَبَ، ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلَاةِ فَيُؤَذَّنَ لَـهَا، ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيَؤُمَّ النَّاسَ، ثُمَّ أُخَـالِفَ إِلَـىٰ رِجَالٍ فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوْتَـهُمْ وَالَّذِيْ نَـفْسِـيْ بِيَدِهِ، لَوْ يَعْلَمُ أَحَدُهُمْ أَنَّهُ يَـجِدُ عَرْقًا سَمِيْنًا أَوْ مِرْمَـاتَيْـنِ حَسَنَـتَيـْنِ، لَشَهِدَ الْعِشَاءَ
Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya (Allah), sungguh aku berniat menyuruh mengumpulkan kayu bakar. Lalu aku menyuruh adzan untuk shalat. Kemudian kusuruh seorang laki-laki mengimami orang-orang. Kemudian, aku akan mendatangi laki-laki (yang tidak menghadiri shalat jamaah) dan akan kubakar rumah-rumah mereka. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya (Allah), andai salah seorang di antara mereka tahu bahwa ia akan memperoleh daging gemuk atau dua kaki hewan berkuku belah yang baik, pasti ia akan hadir untuk shalat Isya’.” (HR. Muttafaqun ‘Alaih).

4. Tiap Langkah Mengandung Kebaikan
Setelah menyampaikan warning atau ancaman, Rasulullah pun menyampaikan reward bagi siapa yang mengerjakan shalat di masjid. Salah satunya adalah ketika melangkahkan kaki ke masjid, langkah yang satu mengugurkan dosa dan langkah yang satunya lagi meninggikan derajat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ تَطَهَّرَ فِى بَيْتِهِ ثُمَّ مَشَى إِلَى بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ لِيَقْضِىَ فَرِيضَةً مِنْ فَرَائِضِ اللَّهِ كَانَتْ خَطْوَتَاهُ إِحْدَاهُمَا تَحُطُّ خَطِيئَةً وَالأُخْرَى تَرْفَعُ دَرَجَةً
“Siapa yang bersuci di rumahnya lalu dia berjalan menuju salah satu dari rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu kewajiban diantara kwajiban-kewajiban terhadap Allah, salah satu langkah kakinya akan menggugurkan dosa dan langkah kaki yang lainnya akan meninggikan derajat.” (HR. Muslim).

5. Langkah Kaki Menuju Masjid adalah Sedekah
Dalam hadits lain, langkah kaki menuju masjid statusnya menjadi sedekah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَكُلُّ خَطْوَةٍ تَمْشِيهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ
“Setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah.” (HR. Muslim).

Apakah kita tidak takut dengan warning yang Rasulullah sampaikan? Atakah kita tidak tergiur untuk mendapatkan iming-iming ganjaran yang Rasulullah janjikan?

Terlepas dari dua pendapat tentang hukum shalat di masjid, mari kita menjaga shalat kita di masjid, mari kita jaga masjid kita dengan shalat. Niatkan ikhlas untuk mendapat kebaikan sebagai bekalan kelak di hari pembalasan.

Wallahu a’lam

Al-Faqir bil ‘Ilmi,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dunia Bagai Lautan Yang Dalam, Banyak Orang Tenggelam - Nasehat Luqmanul Hakim

Empat Tanda Memeroleh Kebaikan Dunia dan Akhirat

Ibnu Mas'ud, "Sesungguhnya Aku Benci Seseorang Yang Menganggur"

Da`ul Umam: Penyakit Hati Penyakit Masyarakat

Tahukah Anda Apa Makna Salam Dua-Tiga Jari Metal?