Mitos-mitos Gerhana Matahari di Dunia
Gerhana
Matahari merupakan salah satu dari gejala alam yang telah Allah ciptakan. Bagi umat
Islam, gerhana merupakan sarana untuk mednekatkan diri kepada Alah SWT. Pasalnya,
Rasulullah saw. memberikan teladan dengan pelaksanaan Shalat Gerhana yang
dimulai dengan takbir, doa, shalat gerhana, kemudian pengumpulan dan pembagia
sedekah.
Namun,
di bagian bumi yang lain terdapat beberapa mitos mengenai gerhana matahari. Berikut
saya copast dari Merdeka.com.
1. Cina: Naga Makan Matahari
Di
China Kuno, gerhana matahari juga menjadi objek penelitian. Meski demikian
masyarakat China lebih mempercayai mitos tentang fenomena gerhana matahari.
Astrolog
China pernah menulis tentang gerhana yang terjadi 4000 tahun yang lalu.
Sejarawan dan astronom percaya bahwa gerhana itu terjadi tepat pada tanggal 22
Oktober 2134 SM.
Masyarakat
China pada waktu itu percaya bahwa terjadinya gerhana Matahari disebabkan oleh
adanya seekor naga yang sedang melahap Matahari. Menurut legenda, dua astrolog
pada saat itu, Hsi dan Ho, dieksekusi mati karena gagal dalam memprediksikan
waktu terjadinya gerhana ini.
Untuk
menakuti naga ini, warga lalu membunyikan suara-suara keras seperti petasan.
Dan hingga saat ini hal itu masih dilakukan.
2. Mesir Kuno: Dewa Matahari Melawan Ular Laut
Dalam mitologi Mesir
Kuno ada satu dewa yang paling penting, yaitu Ra. Ra adalah dewa yang berkepala
elang dan merupakan dewa Matahari. Dalam kesehariannya, Ra memimpin sebuah
perahu yang banyak berisi dewa guna melintasi langit.
Ketika malam hari, Ra
kembali ke barat lewat jalan akhirat (underworld) dengan membawa cahaya untuk
jiwa-jiwa yang sudah mati. Diceritakan dalam mitos tersebut bahwa perjalanan Ra
melintasi langit adalah perjalanan yang sangat berbahaya.
Letak bahaya dari
perjalanan Ra adalah adanya Apep, yaitu dewa Ular Laut yang jahat. Apep selalu
berusaha untuk menghentikan perjalanan Ra. Bila terjadi gerhana Matahari maka
diyakini Apep telah berhasil menghentikan Ra, walaupun pada akhirnya Ra, dewa
Matahari berhasil meloloskan diri dan matahari kembali bersinar.
3. India, setan makan matahari
Mitos gerhana matahari
di India juga ramai dibicarakan saat negeri itu mengalami gerhana matahari
total, Rabu 28 Juli 2009. Saat itu, para ahli nujum India memprediksikan,
kekerasan dan kekacauan akan melanda seluruh dunia karena kepercayaan tahayul
mereka sebagai akibat dari gerhana matahari total.
Dalam mitos Hindu, dua
setan yakni Rahu dan Ketu yang diyakini menelan matahari sehingga terjadinya
gerhana. Wanita-wanita hamil disarankan tetap berada dalam rumah selama gerhana
berlangsung untuk menghindari bayi mereka terlahir tak cacat.
Doa-doa, puasa dan mandi
ritual dianjurkan untuk dilakukan di sungai-sungai suci. Hal ini dilakukan
untuk menghindari efek negatif dari gerhana tersebut.
4. Jawa: Matahari Dimakan Betara Kala
Di tanah Jawa juga ada
mitos soal gerhana matahari. Dalam mitos Jawa, fenomena ini terjadi saat
raksasa Betara Kala atau Rahu menelan matahari karena dendamnya pada Sang Surya
atau dewa matahari. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana.
Di masyarakat Jawa,
ketika fenomena gerhana matahari terjadi maka wanita hamil harus masuk rumah.
Anak-anak kecil diharuskan masuk rumah untuk menghindari murka Betara Kala. Dan
hingga kini di beberapa wilayah mitos ini masih dipegang teguh.
5. Jepang: Gerhana Matahari
Penyebar Racun
Orang
Jepang yang dikenal maju juga punya mitos tentang fenomena gerhana matahari.
Masyarakat Jepang dulu percaya bahwa gerhana matahari adalah sebuah wabah atau pagebluk
yang sangat berbahaya.
Ketika
gerhana matahari terjadi, orang Jepang percaya sedang ada racun yang sedang
ditebarkan. Matahari yang tertutup dan membuat gelap sesaat itu diyakini sebagai
racun yang disebar.
Untuk
menghindari air di bumi terkontaminasi racun, mereka menutupi sumur-sumur
mereka.
Komentar
Posting Komentar
Sharing Yuk...!