Salah Satu Doa yang Mustajab: Mendoakan ٍSesama Muslim Tanpa Sepengetahuan
Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita
lebih fokus pada diri sendiri ketika berdoa. Kita memohon kepada Allah agar
keinginan dan kebutuhan kita dikabulkan, entah itu mengenai kesehatan, rezeki,
atau keberhasilan. Tanpa disadari, kebiasaan ini terkadang membuat kita
terjebak dalam egoisme spiritual, di mana doa yang kita panjatkan hanya untuk
kepentingan pribadi. Padahal, Islam mengajarkan bahwa salah satu bentuk
kebaikan yang paling mulia adalah mendoakan kebaikan untuk orang lain, terutama
tanpa sepengetahuan mereka. Keutamaan mendoakan orang lain ini sering kali
terabaikan, padahal manfaatnya besar baik bagi yang mendoakan maupun yang didoakan.
Salah satu hadis Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Imam Muslim mengungkapkan tentang
keistimewaan doa bagi sesama Muslim. Rasulullah ﷺ
bersabda:
دَعْوَةُ
المَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بظَهْرِ الغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ، عِنْدَ رَأْسِهِ
مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّما دَعَا لأَخِيهِ بخَيْرٍ، قالَ المَلَكُ المُوَكَّلُ بهِ:
آمِينَ وَلَكَ بمِثْلٍ
“Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang
dilakukan tanpa sepengetahuannya adalah doa yang akan dikabulkan. Di sisinya
terdapat malaikat yang ditugaskan, setiap kali ia berdoa untuk kebaikan
saudaranya, malaikat yang ditugaskan tersebut berkata, ‘Amin, dan untukmu juga
hal yang serupa.’” (HR. Muslim).
Dari hadis ini, kita belajar bahwa mendoakan
orang lain, khususnya tanpa sepengetahuannya, memiliki keutamaan luar biasa.
Doa semacam ini adalah bentuk kebaikan yang sangat tulus, sebab ketika kita
mendoakan orang lain, kita tidak mengharapkan balasan atau pujian dari mereka.
Justru, malaikat yang menjadi saksi doa tersebut akan mengaminkan doa itu dan
mendoakan kebaikan yang sama untuk kita. Ini adalah salah satu bentuk
"berbagi" yang sangat spesial dalam Islam, karena melibatkan Allah
dan para malaikat sebagai saksi dari niat baik kita.
Mengapa mendoakan orang lain menjadi sesuatu yang
begitu berharga dalam pandangan Islam? Pertama, karena doa adalah salah satu
bentuk ibadah yang paling pribadi dan langsung kepada Allah. Ketika kita
berdoa, kita mengakui ketidakberdayaan kita dan memohon kepada-Nya untuk
memberikan apa yang kita butuhkan. Namun, ketika kita mengalihkan fokus doa
kita kepada orang lain, kita menunjukkan kepedulian yang mendalam kepada
sesama. Ini mencerminkan sifat empati yang diajarkan dalam Islam, yaitu bahwa
kita tidak hanya hidup untuk diri sendiri, tetapi juga untuk saling mendukung
dan membantu orang lain dalam berbagai cara, termasuk melalui doa.
Selain itu, doa yang dipanjatkan untuk orang lain
juga merupakan bentuk cinta dan kasih sayang yang nyata. Rasulullah ﷺ pernah bersabda, "Tidak beriman
seseorang di antara kalian sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana dia
mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim). Mendoakan kebaikan
untuk orang lain adalah salah satu cara konkret kita menunjukkan cinta dan
kepedulian itu. Sebagaimana kita berharap mendapat kebaikan dari Allah, kita
juga harus berharap agar saudara kita mendapatkan hal yang sama, atau bahkan
lebih baik.
Hadis tentang malaikat yang mengaminkan doa kita
untuk orang lain juga menjadi dorongan kuat bagi kita untuk memperbanyak doa
bagi sesama. Ketika kita mendoakan seseorang, entah itu keluarga, teman, atau
bahkan seseorang yang tidak kita kenal secara langsung, kita sedang membuka
pintu kebaikan, tidak hanya untuk mereka, tetapi juga untuk diri kita sendiri.
Malaikat akan mengaminkan doa tersebut dan mendoakan hal yang sama bagi kita,
artinya setiap kali kita mengharapkan kebaikan untuk orang lain, kita juga
menerima kebaikan yang serupa.
Oleh karena itu, mulai saat ini, mari kita
jadikan mendoakan orang lain sebagai bagian dari kebiasaan sehari-hari. Tidak
perlu menunggu orang tersebut meminta kita untuk mendoakannya. Saat kita
mengingat seseorang, baik itu dalam kebahagiaan maupun kesusahan, jadikan momen
tersebut sebagai waktu untuk memanjatkan doa. Misalnya, ketika mendengar kabar
baik dari teman, kita bisa mendoakan agar Allah memberkahi keberhasilan mereka
dan melipatgandakan kebaikan itu. Begitu pula saat mendengar saudara kita
sedang dilanda kesulitan, kita bisa mendoakan agar Allah mempermudah urusannya
dan memberikan kekuatan.
Dengan mendoakan sesama, kita sedang
berpartisipasi dalam ikatan spiritual yang lebih besar. Kita menjadi bagian
dari sebuah jaringan yang saling menopang, di mana doa-doa yang dipanjatkan
secara tulus membawa manfaat tidak hanya bagi yang didoakan, tetapi juga bagi
diri kita sendiri. Mendoakan orang lain tanpa sepengetahuannya adalah cara
untuk menjaga hati tetap bersih dari egoisme dan sekaligus memperluas rasa
kasih sayang kita kepada sesama Muslim.
Sebagai penutup, marilah kita mengingat bahwa doa adalah salah satu senjata terkuat yang dimiliki oleh setiap Muslim. Dengan doa, kita bisa memohon kepada Allah untuk segala hal, dan doa yang paling tulus adalah ketika kita memohon kebaikan untuk orang lain. Selain menjadi doa yang mustajab, tindakan ini juga menjadi bukti cinta dan kepedulian kita sebagai sesama Muslim. Yuk, mulai sekarang, jangan hanya berdoa untuk diri sendiri, tapi perbanyaklah doa untuk saudara-saudara kita. Semoga Allah mengabulkan setiap doa kita dan menjadikan kita umat yang saling mencintai karena-Nya.
Komentar
Posting Komentar
Sharing Yuk...!