Bawa Dirimu ke Masjid, Sebelum Dirimu Dibawa ke Masjid

Shalat merupakan tiang agama dan kewajiban utama bagi setiap Muslim. Namun, sering kali kita menjalankannya sebagai sebuah rutinitas, tanpa benar-benar memahami dan merasakan makna yang terkandung di dalamnya. Ada ungkapan yang sering kita dengar, “shalat itu yang penting, bukan yang penting shalat,” yang menyiratkan bahwa shalat harus dilakukan dengan hati dan keikhlasan, bukan sekadar memenuhi kewajiban semata. Shalat yang dilakukan dengan benar mampu menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, mencegah kita dari perbuatan yang buruk, dan menjadi pengingat akan tujuan hidup kita yang sesungguhnya.

Di sisi lain, ada pesan-pesan dalam kehidupan yang sering kali terlupakan:

  • Shalat itu penting, bukan yang penting shalat;
  • Shalatlah di belakang imam, sebelum dishalatkan di depan imam; dan
  • Bawalah dirimu ke masjid, sebelum dirimu dibawa orang-orang ke masjid.

Pesan tersebut mengajak kita untuk merenungi betapa pentingnya memanfaatkan waktu yang masih kita miliki untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Sebelum tiba saatnya kita dibawa ke masjid dalam keadaan tidak lagi mampu melaksanakan shalat, sebaiknya kita sudah mempersiapkan diri dengan baik, secara jasmani maupun ruhani.


1# Shalat Itu yang Penting, Bukan yang Penting Shalat

Kadang, kita terjebak dalam rutinitas sehari-hari, termasuk dalam beribadah. Kita mungkin sering mendengar atau bahkan mengatakan, "yang penting shalat." Namun, ungkapan ini bisa membuat kita kehilangan makna sesungguhnya dari shalat. Bukan sekadar soal melaksanakan shalat agar kewajiban kita sebagai Muslim terpenuhi, tapi bagaimana kita menjalani shalat itu sendiri. Apakah kita benar-benar hadir dalam setiap rakaatnya? Apakah hati kita ikut bersujud saat tubuh kita sujud? Karena yang Allah inginkan bukan hanya gerakan fisik, tapi hati yang benar-benar tunduk dan menyadari kehadiran-Nya.

Allah SWT berfirman:

أَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

"Dirikanlah shalat untuk mengingat-Ku." (QS. Taha: 14)

Shalat bukan hanya ritual, tetapi cara kita berkomunikasi dengan Allah, momen untuk benar-benar mengingat dan mendekatkan diri kepada-Nya. Ketika kita menunaikannya dengan penuh khusyuk, ia menjadi pengingat diri dari perbuatan yang tidak baik.

Allah juga berfirman:

إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ

"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar." (QS. Al-‘Ankabut: 45)


#2 Shalatlah di Belakang Imam, Sebelum Dishalatkan di Depan Imam

Ada saatnya kita berdiri di belakang imam untuk shalat berjamaah, tapi nanti akan ada waktu ketika kita akan dibaringkan di depan imam untuk dishalatkan. Kalimat ini mengingatkan kita tentang keterbatasan waktu. Kita tidak tahu kapan kita akan dipanggil menghadap-Nya, tapi sebelum saat itu tiba, kita punya kesempatan untuk memperbanyak shalat berjamaah. Shalat berjamaah memiliki keutamaan besar.

Rasulullah SAW bersabda:

صَلَاةُ الْجَمَاعَةِ أَفْضَلُ مِنْ صَلَاةِ الْفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً

"Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian dengan 27 derajat lebih tinggi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Ini menjadi motivasi agar kita tak menyia-nyiakan kesempatan untuk shalat berjamaah. Sebelum tiba waktunya kita dibawa dalam prosesi jenazah, mari biasakan diri kita berada di belakang imam untuk shalat dengan keikhlasan dan ketundukan.



#3 Bawalah Dirimu ke Masjid, Sebelum Dirimu Dibawa Orang-orang ke Masjid

Mungkin terdengar klise, tapi kalimat ini memiliki makna yang sangat dalam. Masjid adalah tempat di mana kita bisa merasakan ketenangan, mendapatkan ilmu, dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Namun, sering kali kita terlena dengan kesibukan dunia sehingga melupakan pentingnya membawa diri ke masjid.

Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa shalat berjamaah di masjid memiliki banyak keutamaan. Beliau bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ أَوْ رَاحَ، أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ نُزُلًا كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ 

"Barangsiapa pergi ke masjid pada pagi atau sore hari, maka Allah menyediakan baginya tempat tinggal di surga, setiap kali ia pergi di pagi atau sore hari." (HR. Bukhari dan Muslim)

Masjid bukan hanya tempat untuk melaksanakan shalat, tapi juga tempat kita memperdalam ilmu dan mendekatkan diri kepada Allah. Suatu ketika, Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu mendengar Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِذَا مَرَرْتُمْ بِرِيَاضِ الْجَنَّةِ فَارْتَعُوا. قَالُوا: وَمَا رِيَاضُ الْجَنَّةِ؟ قَالَ: حِلَقُ الذِّكْرِ.

“Jika kalian melewati taman-taman Surga, maka singgahlah dan nikmatilah.” Para sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud dengan taman-taman Surga itu?” Beliau menjawab, “Halaqah-halaqah dzikir.” (HR. Tirmidzi)

Sebelum momen terakhir kita dibawa ke masjid, mari kita manfaatkan waktu ini untuk membawa diri kita ke masjid dengan penuh kesadaran. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Empat Tanda Memeroleh Kebaikan Dunia dan Akhirat

Melakukan Hal Tak Penting, Malah Kehilangan Hal yang Penting

Selama Ajal Masih Tersis, Rezeki Akan Datang - Jaminan 8 Pintu Rezeki

Filosofi Masalah dalam Kehidupan