7 Hadiah Spesial Untuk Orang Bertakwa - Diari Ilmu #6
Di tulisan
sebelumnya kita bahas tentang definisi dan karakter utama takwa. Bahwa,
intisari takwa adalah sikap hati-hati dan waspada baik dalam urusan dunia dan
yang utama adalah dalam hal agama. Nah, pada tulisan ringan kali ini kita akan
kupas apa saja hadiah yang Allah siapkan bagi orang yang mengaktivasi ketakwaan
di dalam dirinya. Ini rasional ya. Di balik pengamalan dari perintah selalau
ada hadiah yang disiapkan. Semuanya timbal balik (resiprokal).
Apa saja hadiah
bagi orang bertakwa? Cekidot… J
Hiadiah #1 – Surga
Yang pasti akan
didapat oleh orang bertakwa adalah surga. Ada banyak ayat dan hadits yang
menjelaskan bahwa surga Allah ciptakan untuk orang-orang bertakwa. Salah
satunya ayat berikut:
وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ
وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ
“Dan bersegeralah
kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit
dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran [3]:
133).
Dalam sebuah hadits
dijelaskan ada dua amal yang akan memasukkan manusia ke dalam surga, yakni
takwa dan akhlak yang mulia.
سُئِلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النّاَسَ الْجَنَّةَ؟ فَقَالَ: تَقْوَى
اللهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ، وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ
النَّارَ؟ فَقَالَ: الْفَمُ وَالْفَرْجُ.
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam ditanya tentang amal yang paling banyak memasukkan mausia
ke dalam surga. Beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan akhlak yang baik.” Beliau
pun ditanya tentang amal yang paling banyak memasukkan mausia ke dalam neraka. Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Mulut dan kemaluan.” (HR.
Bukhari dalam Adabul Mufrad)
Hadiah
#2 – Bebas dari Siksa Neraka
Selain
masuk surga, orang bertakwa pun akan terbebas dari api neraka. Hal ini
ditegaskan oleh Allah SWT dalam ayat berikut:
ثُمَّ نُنَجِّي
الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيّاً
“Kemudian
Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang
yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut.” (QS. Maryam [19]: 72).
Dengan dua
hadiah ini adalah hadiah yang paling indah bagi orang bertakwa. Pasalnya, dua
hal inilah yang diinginkan oleh setiap hamba Allah: masuk surga tanpa tersentuh
api neraka. Kenapa disebut paling indah? Ternyata, pada faktanya nanti
Rasulullah menjelaskan ada orang yang masuk surga tetapi harus “transit” dulu
di neraka. Penyebabnya adalah dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT atau dosa
yang tidak ditobati seperti halnya yang terjadi pada umat Nabi pelaku bid’ah.
Atau, umat Nabi yang rajin ibadah tetapi akhlaknya buruk. Oang seperti ini
berdasarkan petunjuk Nabi adalah orang yang bangkrut di akhirat karena pahala
ibadahnya habis digunakan untuk membayar kezalimannya selama di dunia.
Hadiah
#3 – Solusi dan Rezeki
Hadiah
ketakwaan yang masyhur yang sering disampaikan oleh para muballigh adalah makhrajan
(solusi), rizqan (rezeki) dan yusran (kemudahan). Hal ini bisa
kita dapati dalam beberapa ayat al-Quran, diantaranya ayat berikut:
وَمَنْ يَتَّقِ
اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ
“Siapa
yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan jalan keluar (solusi)
baginya. Dan, Allah memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
(QS. Ath-Thalaq [65]: 2-3).
Hadiah
#4 – Kemudahan dalam Urusan
Selanjutnya,
masih dalam surat ath-Thalaq, Allah menjanjikan kemudahan dalam urusan bagi
siapa yang bertakwa kepada-Nya. Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ
اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا
“Siapa
yang bertakwa kepada Allah, maka Allah menjadikan baginya kemudahan dalam
urusannya.” (QS. Ath-Thalaq [65]: 4).
Jika
saat ini kita punya hajat atau kebutuhan dan keinginan dan kita ingin mencapainya
dengan mudah, Allah berjanji akan memudahkan urusan jika kita termasuk orang
bertakwa. Tentu, ketika hal tersebut adalah baik bagi kita. Karena, Allah hanya
akan memberikan kebaikan kepada kita. Adapun wujudnya bisa dua jenis:
kebaikannya melalui minhah (hadiah, hal baik) dan melalui mihnah
(musibah, dan segala hal yang tidak diinginkan kehadirannya). Terwujudnya
kebutuhan dan keinginan merupakan minhah.
Hadiah
#5 – Furqan, Kifarat dan Maghfirah
Untuk
hadiah yang satu ini bisa kita lihat dalam ayat berikut:
يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنْ تَتَّقُوا اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّكُمْ فُرْقَانًا
وَّيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ
الْعَظِيْمِ
“Wahai
orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan
memberikan furqan kepadamu, menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni
(dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia yang besar.” (QS. Al-Anfal [8]: 29).
Dalam
ayat tersebut ada tiga hal yang akan dijanjikan oleh Allah bagi yang bertakwa. Pertama,
furqan. Menurut para ulama furqan adalah kemampuan membedakan antara
yang hak dan batil. Dan, ini tidak akan dimiliki oleh orang-orang yang jahil.
Artinya, orang-orang bertakwa akan diberikan pengetahuan dan pemahaman tentang
hak dan batil. Katakanlah kealiman dan kefaqihan.
Kedua, Allah menjanjikan penghapusan dosa. Ini
keutamaan yang luar biasa karena kita menyadari bahwa diri ini banyak dosa.
Sedangkan dosa adalah sumber masalah hidup baik di dunia maupun di akhirat.
Ayat lain yang senada bisa dilihat dalam Quran Surat ath-Thalaq (65) ayat 5.
Ketiga, Allah menjanjikan pengampunan dosa.
Pemaknaannya hampir sama dengan poin kedua tersebut. Bedanya, menurut Imam
as-Sa’di, takfirudz dzunub (penghapusan dasa) lebih kepada dosa-dosa
yang kecil. Sedangkan maghfirah (pengampunan dosa) lebih kepada
dosa-dosa yang besar.
Pendapat
lain disampaikan oleh Imam ath-Thabari bahwa takfirudz dzunub artinya
menghapus dosa-dosa yang telah lalu. Sedangkan maghfirah selain dihapus
dosa kita disembunyikan dan ditutupi oleh Allah SWT.
Berbeda
dengan dua pendapat tersebut, Syikh az-Zuhaili dalam tafsirnya al-Munir
menjelaskan:
وَيُكَفِّرْ
عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ أي أَنَّهُ تعالى يُزِيْلُ آثَارَ جَمِيْعِ
الذُّنُوْبِ وَالْآثَامِ الْكَبَائِرِ وَالصَّغَائِرِ وَيَمْحُوْهَا وَيَسْتُرُهَا
فِى الدُّنْيَا. وَيَغْفِرْ لَكُمْ أي وَيُزِيْلُهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ
لِأَنَّهُ صَاحِبُ الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ
“Maksud
‘menghapus dosa kalian’ yakni Allah Ta’ala menghilangkan jejak-jejak seluruh
dosa dan maksiat, baik yang besar maupun yang kecil. Allah menghapusnya dan
menutupinya di dunia. Adapun maksud ‘mengampuni kalian’ yakni Allah
menghilangkannya pada hari kiamat karena sesunggunhnya Allah Pemilik Fadilah
dan Maha Agung.”
Intinya
adalah dosa-dosa kita akan dihapus dan tidak ada jejak sehingga di akhirat
menjadi hamba yang selamat dan masuk surga.
Hadiah
#6 – Dijaga Dari Konspirasi Orang Kafir
Ini hadiah
luar biasa. Orang bertakwa akan dijaga dari tipu daya atau konspirasi orang
kafir. Ini janji Allah loh. Seandainya hari ini orang-orang kafir masih bisa
menipu daya kaum muslimin, rasionalnya bahwa ketakwaan kaum muslim masih belum
cukup sebagai “jaminan keselamatan” atau bahkan ketakwaan kita memang masih
sebatas “biji” atau bisa saja kita belum menjadi orang bertakwa. Astaghfirullah
wa atubu ilaih…
Mengenai
hal ini, Allah SWT menjanjikan:
وَإِنْ
تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئاً
“Jika kalian
bersabar dan bertakwa, tipu daya mereka tidak akan mampu membahayakanmu
sedikitpun.” (QS. Ali Imran [3]: 120).
Jelas ya
dalilnya. Dan, kita sama-sama yakin bahwa ketika Allah berjanji, Allah tidak
akan ingkar.
Hadiah
#7 – Dianugerahkan Ilmu
Ilmu adalah
cahaya ketika gelap. Saat gelap kita tidak akan bisa melihat benda dana rah saat
melangkah. Di dalam kehidupan, ilmu akan memudahkan kita karena ia menerangi
jalan mana yang harus kita lalui, apa yang harus kita lakukan untuk mencapai
tujuan, apa yang harus kita hindari agar tidak terjerembab ke dalam keburukan
dalam segala urusan.
Nah,
ilmu ini akan Allah berikan kepada mereka yang bertakwa. Allah SWT berfirman:
وَاتَّقُوا
اللَّهَ ۖ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
“Bertakwalah
kalian kepada Allah, Allah akan mengajarimu dan Allah Maha Tahu atas segala
sesuatu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 282).
Teringat
kepada peristiwa Imam Syafi’i dan gurunya yakni Imam Waqi’. Ketika Imam Syafi’i
mengadu kepada gurunya tersebut tentang hilangnya hafalan, Waqi memberi nasehat
agar Imam Syafi’i mejauhi dosa karena ilmu itu cahaya Allah sedangkan cahaya
Allah tidak akan diberikan kepada para pendosa.
Kaitannya
adalah, menjauhi dosa itu intisari dari ketakwaan. Maka, sangat wajar ketika orang
bertakwa (jauh dari dosa, sehingga hatinya bersih), Allah anugerahkan kepadanya
ilmu. Inilah yang dialamatkan oleh Waqi’ kepada Imam Syafi’i.
Demikian
pembahasan ringkas tentang hadiah-hadiah bagi orang bertakwa. Sebenarnya masih
banyak. Kami kira ketujuh hadiah ini bisa menjadi representasi dan motivasi
agar kita senantiasa berjaga-jaga untuk menjaga diri dari dosa dan maksiat dan
aktif dalam amal shaleh, karena hal tersebut menjadi intisari ketakwaan.
Allahul
musta’an, wallahu a’lam
Rabu, 6 Ramadhan 1441 H/29 April 2020 M
Video Kajiannya bisa dilihat di sini: 7 Special Gifts Untuk Orang Bertakwa
Komentar
Posting Komentar
Sharing Yuk...!