Pertolongan Allah Melalui Sabar dan Shalat


وَاسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ
"Dan mintalah pertolongan ( kepada ) Allah dengan sabar dan sholat." (QS. Al-Baqarah [2]: 45).

Pertama-tama, saat kita mendapatkan musibah (baca: kesulitan) mendekatlah terlebih dahulu kepada Allah yang sejatinya pemberi musibah tersebut.

Lalu, wasilahi pendekatan ini dengan dua hal yang sejatinya Allah pula lah yang mengajarkannya kepada kita. Dua hal itu adalah SABAR & SHALAT.

Itulah solusi yang nampak bisa kita cerna di dalam Al-Quran. Maka, evaluasilah diri kita tentang dua hal itu terutama SHALAT kita. Karena, sesungguhnya shalat itu bisa mencegah fahsya dan munkar, maka shalat pun bisa berfaedah sebagai pemecah masalah. Yakini, karena ini adalah nash.



Baiklah... Kita mulai rinci.

Pertama, yang harus kita evaluasi adalah PERHATIAN TERHADAP SHALAT. Jika ditanya penting mana shalat dan dunia? Seluruh muslim saya kira jawabannya shalat dong. Tapi, tidak sedikit dalam praktiknya lebih mementingkan dunia ketimbang shalat. Saya sedang tidak menunjuk siapa-siapa. Saya hanya berbisik ke dalam sanubari pribadi. Semoga bisa terkendali.

Kedua, lebih "solid" dari hal pertama: yang harus dievaluasi selanjutnya adalah WAKTU MELAKSANAKAN SHALAT. Poin ini saya kira mengikuti. Jika kita perhatian terhadap shalat, maka kita akan berusaha sekuat tenaga agar bisa shalat pada shaf pertama di awal waktu. Sebaliknya, bisa Anda pahami.

Ketiga, yang tak kalah penting adalah mengevaluasi NIAT shalat. Karena, ini sangat fundamental bagi eksistensi amal. Niat mampu mengagungkan bahkan mengerdilkan amal sehingga Imam Abdullah bin Mubarok mengkongklusi:

رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ
"Betapa banyak amalan kecil, menjadi besar karena niat. Dan betapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya."

Sebagai contoh, tiga orang yang Allah hisab pada hari kiamat dengan amalan yang luar biasa. Salah satunya adalah mujahid ikut berperang di jalan Allah kemudian ia wafat. Secara sharih, orang seperti ini akan menjadi ahli surga. Namun, kenyataannya Allah malah mendustakannya. Allah SWT malah menyuruh malaikat untuk menyeret wajahnya dan melemparkannya ke neraka. Na'udzu billah...

Yang keempat, hal yang harus dievaluasi tentang shalat kita adalah kaifiyat atau tata cara atau praktiknya dan doa-doanya dari mulai takbir sampai salam. Ini menjadi fundamental karena Rasulullah sendiri pernah menyampaikan terkait juklak dan juknis shalat:

صَلُّوْا كَمَا رَأَيْتُمُوْنِيْ اُصَلِّيْ
“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku bershalat.” (HR. Bukhary dan Muslim).

Bahkan, betapa fundamentalnya kaifiyat shalat, sampai-sampai benefitnya menjalar pada kesehayan lahir dan batin. Hal ini dibuktikan oleh penelitia ilmiah. Shalat itu sehat. Shalat itu berdaya sembuh.

Selanjutnya tentang KHUSYU dalam shalat. Seratus persen perjuangannya luar biasa. Karena, akan terjadi "pertempuran" dengan si pencuri shalat bernama Khanzib. Kerap terjadi, badan di atas sajadah tetapi pikiran sedang di atas meja kerja menghitung hasil usaha, tubuh melakukan shalat tetapi pikiran sedang membuat dan mengkreasi benda. Ini adalah ulah si Khanzib. Perlu perjuangan untuk menangkalnya.

Ada doa yang Nabi ajarkan agar kita terhindar dari hati yang tidak khusyu. Berikut redaksinya:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ، ومِنْ دُعَاءٍ لاَ يُسْمَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ، وَمِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَؤُلاَءِ الأَرْبَعِ
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu, dari doa yang tidak didengar (dikabul), dari nafsu yang tidak kenyang, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepada-Mu dari keempat hal tersebut." (HR. Tirmidzi).

Yang terakhir adalah tentang ATSAR (efek) shalat dalam kehidupan sehari-hari. Shalat harus menjadi protektor dari perbuatan keji dan munkar. Shalat harus merubah atitude seseorang menjadi lebih indah. Lihat saja jika hal tersebut tidak terjadi. Vonis celaka secara tegas di dalam al-Quran Surat al-Ma'un ayat 4. "Celakalah bagi orang-orang yang melaksanakan shalat." Demikian tegas Allah.

Telisik punya telisik menurut para ulama kenapa orang yang shalat kemudian malah jadi celaka adalah karena shalatnya tidak membekas di dalam kehidupannya. STMJ: shalat terus maksiat jalan. Na'udzu billah...

Ini mah hanya sharing saja. Burung irian burung cendrawasih, cukup sekian dan terimakasih....

Tasikmalaya, 4 Nopember 2018
Abiena Yuri

WhatsApp Group: bit.ly/abienayuri
Chanel Telegram: t.me/abienayuri


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dunia Bagai Lautan Yang Dalam, Banyak Orang Tenggelam - Nasehat Luqmanul Hakim

Empat Tanda Memeroleh Kebaikan Dunia dan Akhirat

Ibnu Mas'ud, "Sesungguhnya Aku Benci Seseorang Yang Menganggur"

Da`ul Umam: Penyakit Hati Penyakit Masyarakat

Tahukah Anda Apa Makna Salam Dua-Tiga Jari Metal?