Kunci Utama Masuk Surga
Tentunya,
semua orang ingin masuk surga. Hal ini disebabkan oleh adanya keyakinan
berdasarkan nash (teks) dalam al-Quran maupun hadits bahwa setelah dunia
berakhir kita hanya akan hidup di salah satu dari dua tempat, surga atau neraka.
Surga adalah tempat serba nikmat, penuh kebahagiaan, dan tempat kesenangan.
Sedangkan neraka adalah tempat penyiksaan yang sangat dahsyat yang kekal nan
abadi. Maka, pilihan terbaik dan paling tepat tentunya surga. Tinggal bagaimana
kita mengupayakan keinginan tersebut terwujud kelak di yaumul akhir.
Ada satu hadits yang menjadi jaminan
masuk surga. Hadits tersebut menjelaskan bahwa ketaatan kepada Nabi shallahu
‘alaihi wa sallam merupakan syarat utama masuk surga. Sebaliknya, tidak
taat alias maksiat merupakan penghalang pelakunya masuk surga.
Agar lebih jelas, mari kita telaah
haditsnya:
كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ
الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى قَالَ
مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
"Setiap
umatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan. Mereka (para sahabat)
bertanya, 'Wahai Rasulullah, siapakah orang yang enggan masuk surga itu?'
beliau menjawab, "Siapa yang mentaatiku ia masuk surga dan siapa yang
mendurhakaiku suggu ia telah enggan masuk surga." (H.R. Bukhari).
Dalam hadits tersebut Nabi shallahu
‘alaihi wa sallam menjamin seluruh umatnya akan masuk surga. Namun, ada
orang yang menolak masuk surga. Loh, kok ada? Kan di awal dinyatakan bahwa
semua orang maunya masuk surga. Tidak seorang pun mau masuk neraka. Ini
ungkapan Nabi bahwa ketika keingan masuk surga kemudian syaratnya tidak
dipenuhi, sama halnya dengan orang yang menolak masuk surga.
Apa syaratnya? Jelas, dalam hadits
tersebut dijelaskan bahwa syarat masuk surga cuma satu, yakni taat. Ya, taat
kepada Nabi merupakan kunci utama mewujudkan keinginan menjadi ahli surga di
akhirat kelak.
Taat
Nabi
Taat
kepada Nabi tentunya bersifat menyeluruh. Dari mulai hal yang dianggap sepele,
maupun hal yang dianggap berpele-pele. Kita ambil contoh kecil saja yang
semua orang pasti bisa melakukannya.
Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa
memakai sandal itu dimulai dengan kaki yang kanan, dan melepasnya dimulai
dengan kaki yang kiri. Beliau shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda:
إذَا انْتَعَلَ أَحَدُكُمْ
فَلْيَبْدَأْ بِالْيَمِينِ وَإِذَا نَزَعَ فَلْيَبْدَأْ بِالشِّمَالِ وَلْتَكُنْ
الْيُمْنَى أَوَّلَهُمَا تُنْعَلُ وَآخِرَهُمَا تُنْزَعُ
“Apabila salah seorang kamu memakai
sandal hendaknya ia mengawali dengan kaki kanan. Dan apabila melepas, hendaknya
memulai dengan kaki kiri.Hendaknya yang kanan diawalkan dalam memakai dan
diakhirkan dalam melepas.”(H.R.
Muttafaq ‘Alaih).
Nah, jika kita mendahulukan kaki kanan
saat memakai sandal dan mendahulukan kaki kiri saat melepasnya, maka kita akan
mendapat kavling surga. Loh kok bisa? Iya dong. Kan, kunci utama masuk surga
itu adalah taat kepada Nabi. Taat dalam kaifiyat memakai sandal bisa mendapat
jaminan masuk surga karena urusan memakai sandal diatur oleh Nabi.
Ada lagi contoh sederhana yang lain.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan etika makan dan minum.
Pertama, makan dan minum mesti dengan tangan kanan. Kedua, makan dan minum
mesti sambil duduk, tidak berdiri (standing eating, standing party).
Ketiga, berdoa sebelum dan sesudah makan dan minum.
Nah, jika kita makan dan minum sesuai
dengan tuntunan Nabi tersebut, maka prosesi makan dan minumnya kita ini akan
mendapat jaminan masuk surga. Loh, bisa juga? Iya. Kan kunci utamanya taat
kepada Nabi, dalam hal yang dianggap sepele maupun yang dianggap perkara besar
seperti shalat, zakat, shaum, haji, dll..
Taat
kepada Nabi adalah Taat kepada Allah
Taat
kepada Nabi hakekatnya adalah taat kepada Allah SWT. Karena, apa yang Nabi
ajarkan merupakan apa yang Allah
wahyukan. “Tidaklah Muhammad berbicara dari hawa nafsunya. Tidaklah
ucapannya itu kecuali atas wahyu yang diwahyukan kepadanya.” Demikian firman
Allah dalam al-Quran Surat an-Najm (53) ayat 3-4.
Sebagai penegasan, Allah SWT berfirman
dalam ayat lain:
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ
اللهَ
"Barangsiapa
menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah."
(Q.S. al-Nisa [4]: 80).
Dan, taat kepada Allah SWT diwujudkan
dengan mengamalkan amal-amal saleh dan menjauhi segala hal yang dilarang Allah
SWT.
Allah SWT berfirman:
وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ
مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ
وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا
"Dan
siapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia
orang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya
walau sedikit pun." (QS. Al-Nisa [4]: 124).
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ
أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ
فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ
"Dan
barang siapa mengerjakan amal yang saleh baik laki-laki maupun perempuan sedang
ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di
dalamnya tanpa hisab." (Q.S. Ghaafir [40]: 40).
Komentar
Posting Komentar
Sharing Yuk...!