Hari Pertama Yuri Mondok di Pesantren Al-Firdaus (13/07/2025), Ini Surat Cinta untuknya

 Bismillah…

Yur, selamat datang di dunia Pesantren, dunia nu bakal nyandak Yuri ka jalur impian. Sagala impian besar Yuri insya Allah bakal karaih ti jalur Pasantren.

Yur, hapuntenna nya Abi, sanes abi tega ka Yuri, nyimpen Yuri di ieu Pasantren nu jauh ti lembur urang, Tasikmalaya. Tapi, Abi yakin, Yuri emut kisah Nabi Ismail & Siti Hajar nya? Disimpen ku Nabi Ibrahim di tanah tandus, padang pasir anu panasna kacida, anu jauh ti mana-mana, teu aya sasaha. Kumargi Siti Hajar sabar, yakin da ieu teh parentah Allah, ahirna sejarah ngabuktikeun ti dua jalmi eta (Ismail & Siti Hajar) munculna peradaban kota Mekah. Majuna Kota Mekah jiga ayeuna teh, asal muasalna mah tina kasabaran, kakuatan oge kayakinan Siti Hajar & Ismail. Tah anggap we Yuri teh Islamilna Abi & Umi. Disimpen di kota nu jauh ti lembur teh, 10-20 taun ka payun, Yuri bakal janten aktor peradaban, Ismailna Abi & Umi.

Titip Abi ka Yuri:

Kahiji, ti kawit ayeuna, Yuri sing tiasa mandiri, serba sendiri, tanpa Abi sareng Umi. Sadaya permasalahan wayahna Yuri kedah ngagunakeun potensi akal/pikiran kanggo meresan eta masalah. Tapi, emut Yuri di Pasantren seueur batur anu nasib sareng tujuanna sami jeung Yuri. Sok sanaos serba sendiri, Yuri ulah ngarasa sorangan. Ternyata batur ge sami.

Abi percaya, Yuri tangguh, anak Abi anu hebat. Bakal tiasa melalui fase/bagian tina hirup Yuri ieu. Insyaallah moal lana (lami), tilau taun oge da kapotong libur semseteran, libur lebaran, libur-libur anu sanesna. Pokona mah Yuri jagoan Abi, ulah cengeng, ulah melehoy, ulah epes meer (babarian), ulah cemen, ulah borangan. Sing kuat, sing tangguh, sing ludeung, sing wani, sing jagjag waringkas.

Kadua, Yuri diajar sing soson-soson (sungguh-sungguh), tugas Yuri fokus we diajar. Tambahan elmuna, targetkeun tambahan hapalan Quranna, tamahan skill/keahlianna, oge tong hilap aktif nya di RG, Yuri diciptakan Allah teh tujuanna jadi Khalifah (pamingpin). Syukur-syukur Yuri jadi Ketua RG, beuh Abi & Umi pasti bangga lah, ngki, mimih, opung, amah, dll ge pasti sami bangga. Emut, Yuri hoyong ka Unversitas Islam Madinah (UIM), tah eta jantenkeun salah sawios penambah sumanget diajar.

Katilu, mun Yuri kangen ka Abi & Umi sareng Aysaru, ketemuan di doa nya Yur. Saling mendoakan yang terbaik. Teras, pas Yuri kangen teh sok wujudkeun ku prestasi: di kelas, di asrama, atanapi prestasi attitude/adab Yuri. Sae adab teh prestasi, kanggo Abi Umi mah, eta the berharga pisan Yur. Prestasi kelas, raport, nilai, dll eta mah bonusna.

Sakali deui, hapunten Abi & Umi nya Yuri, seueur kalepatan ka Yuri. Urang silih halalkeun, urang silih leburkeun, tos we masa lalu mah buang ka masa lalu nya, tong dicacandak wae, tapi sing jaten pelajaran untuk meraih masa depan.

Siaaaapppp Yur? Yuri PASTI BISA! Insyaallah SANGAT BISA melalui fase ini.

“Yuri berjuang, Abi berjuang, Umi berjuang. Kita sama-sama berjuang. Yuri berjuang belajar sungguh-sungguh. Abi berjuang malarian rezekina. Umi oge berjuang dengan doa dan cintanya.”

 

Abi, yang selalu menyayangi:

 

Abi Yusuf Awaludin, Abiena Yuri tea.



Video: 

 

Terjemah dalam Bahasa Indonesia:

Bismillah...
Yur, selamat datang di dunia pesantren, dunia yang akan membawa Yuri ke jalur impian. Semua impian besar Yuri insya Allah akan tercapai lewat jalur pesantren.
Yur, maaf ya dari Abi. Bukan karena Abi tega kepada Yuri, menempatkan Yuri di pesantren ini yang jauh dari kampung halaman kita, Tasikmalaya. Tapi Abi yakin, Yuri masih ingat kisah Nabi Ismail dan Siti Hajar, kan? Ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim di tanah tandus, padang pasir yang sangat panas, jauh dari mana-mana, tak ada siapa-siapa. Karena Siti Hajar sabar, yakin bahwa itu perintah Allah, akhirnya sejarah membuktikan bahwa dari dua orang itu (Ismail dan Siti Hajar) lahirlah peradaban kota Mekkah. Kemajuan kota Mekkah seperti sekarang ini berawal dari kesabaran, kekuatan, dan keyakinan Siti Hajar dan Ismail.
Nah, anggap saja Yuri itu adalah "Ismail"-nya Abi dan Umi. Ditempatkan di kota yang jauh dari kampung halaman, insya Allah 10–20 tahun ke depan, Yuri akan menjadi pelaku peradaban, “Ismail”-nya Abi dan Umi.

Titipan Abi untuk Yuri:

Pertama, mulai sekarang, Yuri harus bisa mandiri, serba sendiri tanpa Abi dan Umi. Semua masalah yang muncul harus diselesaikan dengan potensi akal/pikiran Yuri. Tapi ingat, di pesantren banyak teman yang nasib dan tujuannya sama seperti Yuri. Jadi meskipun semuanya serba sendiri, jangan merasa sendiri. Ternyata teman-teman pun sama.
Abi percaya, Yuri tangguh, anak Abi yang hebat. Akan mampu melalui fase hidup ini. Insya Allah tidak akan lama, tiga tahun juga dipotong libur semester, libur lebaran, dan libur-libur lainnya. Pokoknya, Yuri jagoannya Abi. Jangan cengeng, jangan lemah, jangan gampang menyerah, jangan pengecut, jangan mudah putus asa. Harus kuat, tangguh, berani, dan sehat jiwa raga.

Kedua, Yuri harus belajar dengan sungguh-sungguh. Fokus saja pada belajar. Tambah ilmu, targetkan hafalan Qurannya bertambah, tambah juga skill atau keahlian. Jangan lupa aktif juga ya di RG (organisasi). Yuri diciptakan Allah untuk menjadi khalifah (pemimpin). Syukur-syukur kalau Yuri bisa jadi Ketua RG, wah Abi dan Umi pasti bangga, nenek, kakek, bibi, semuanya pasti bangga juga. Ingat, Yuri ingin kuliah di Universitas Islam Madinah (UIM), jadikan itu sebagai tambahan semangat belajar.

Ketiga, kalau Yuri rindu pada Abi, Umi, dan Aysaru, kita bertemu di dalam doa ya Yur. Saling mendoakan yang terbaik. Lalu, kalau Yuri kangen, wujudkan dengan prestasi: di kelas, di asrama, atau prestasi sikap dan adab Yuri. Adab yang baik itu adalah prestasi — bagi Abi dan Umi, itu sangat berharga. Prestasi kelas, rapor, nilai, dan lain-lain itu hanya bonus saja.

Sekali lagi, maaf dari Abi dan Umi ya Yuri, banyak kesalahan pada Yuri. Mari kita saling menghalalkan, saling meleburkan, lupakan masa lalu, jadikan pelajaran untuk meraih masa depan.

SIAAAAAPPP Yur? Yuri PASTI BISA! Insya Allah SANGAT BISA melalui fase ini.

"Yuri berjuang, Abi berjuang, Umi berjuang. Kita sama-sama berjuang. Yuri berjuang belajar sungguh-sungguh. Abi berjuang mencari rezekinya. Umi juga berjuang dengan doa dan cintanya."

Abi, yang selalu menyayangi:
Abi Yusuf Awaludin, Abiena Yuri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Empat Tanda Memeroleh Kebaikan Dunia dan Akhirat

Tokopedia Partneran dengan Alibab

Instrumen Muhasabah Diri Terkait Kesehatan Hati

Menjadi Pendidik itu Ibadah

Saat Usiamu Memasuki 40 Tahun (Kesehatan & Hubungan)