Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Kisah Ma'iz bin Malik: Berzina Kemudian Masuk Surga?

Gambar
Dalam hadits riwayat Bukhari dikisahkan oleh Ikrimah dan Ibnu Abbas: لَمَّا أَتَى مَاعِزُ بْنُ مَالِكٍ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ لَعَلَّكَ قَبَّلْتَ أَوْ غَمَزْتَ أَوْ نَظَرْتَ قَالَ لَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَنِكْتَهَا لَا يَكْنِي قَالَ فَعِنْدَ ذَلِكَ أَمَرَ بِرَجْمِهِ “Ketika Ma'iz bin Malik menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Nabi bertanya, ‘bisa jadi kamu hanya sekedar mencium, meremas, atau memandang!’ Ma'iz menjawab, ‘Tidak ya Rasulullah!’ -beliau bertanya lagi, ‘Apakah kamu benar-benar menyetubuhinya?’ -beliau tidak menggunakan bahasa kiasan.- maka pada saat itu dia pun dirajam. (HR. Bukhari).   Dalam Kitab Durus lil-Syaikh Muhammad Hasan (Juz 50 hlm. 7): Ma'iz bin Malik datang sendiri dengan berjalan kaki kepada Nabi yang tercinta untuk mengatakan, "Ya Rasulullah! Sucikan aku." Nabi yang tercinta berkata, "Celaka kamu, kembalilah, mohonlah ampun kepada Allah dan bertobatlah kepada-Nya." ...

Waktumu Kok Berlalu Begitu Saja? Ayo, Produktifkan!

Gambar
كَانَ ابْنُ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ: إِنِّي لَأَبْغَضُ الرَّجُلَ أَنْ أَرَاهُ فَارِغًا، لَيْسَ فِي شَيْءٍ مِنْ عَمَلِ الدُّنْيَا، وَلَا عَمَلِ الْآخِرَةِ ) حِلْيَةُ الْأَوْلِيَاءِ: ١ : ١٣٠ ( Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: "Sungguh aku membenci seseorang yang aku lihat sedang menganggur, tidak terlibat dalam urusan dunia maupun urusan akhirat." (Hilyah al-Awliya; 1:130). 1. Pentingnya Memanfaatkan Waktu dengan Baik Pernyataan Ibnu Mas'ud menunjukkan betapa pentingnya memanfaatkan waktu dengan kegiatan yang bermanfaat. Menganggur, baik dalam urusan dunia maupun akhirat, dianggap sebagai sesuatu yang tidak disukai karena waktu adalah karunia yang berharga dan harus dimanfaatkan untuk kebaikan. وَالۡعَصۡرِۙ. اِنَّ الۡاِنۡسَانَ لَفِىۡ خُسۡرٍۙ. اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَ عَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوۡا بِالۡحَقِّ ۙ وَتَوَاصَوۡا بِالصَّبۡرِ “Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yan...

Filosofi Masalah dalam Kehidupan

Gambar
Filosofi masalah dalam kehidupan sering kali berakar pada pandangan bahwa masalah adalah bagian tak terpisahkan dari eksistensi manusia. Masalah bukan sekadar rintangan, tetapi juga peluang untuk pertumbuhan, pembelajaran, dan pengembangan diri. Dalam banyak tradisi filosofis dan spiritual, masalah dipandang sebagai elemen penting yang membentuk karakter dan makna hidup seseorang. Berikut adalah beberapa filosofi tentang masalah dalam kehidupan:   1. Masalah sebagai Ujian dan Tantangan (Pandangan Spiritual) Dalam banyak tradisi agama, seperti Islam, masalah dilihat sebagai ujian dari Tuhan yang menguji kesabaran, iman, dan keteguhan hati seseorang. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran: وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِ ؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ "Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar...

Bekerja itu Lebih Baik daripada Tidak Bekerja dan Meminta-minta

Gambar
Rasulullah saw. bersabda: والذي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَأَنْ يَأْخُذَ أحَدُكُمْ حَبْلَهُ، فَيَحْتَطِبَ عَلَى ظَهْرِهِ؛ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَأْتِيَ رَجُلًا، فَيَسْأَلَهُ، أَعْطَاهُ أَوْ مَنَعَهُ “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh, jika salah seorang di antara kalian mengambil talinya, kemudian pergi mencari kayu bakar dan memikulnya di atas punggungnya, itu lebih baik baginya daripada dia mendatangi seseorang lalu meminta darinya, baik diberi atau tidak.” (HR. Bukhari). *** Sering kali dalam hidup kita dihadapkan pada pilihan yang tidak mudah. Ada kalanya kita merasa lelah, terbentur oleh keterbatasan, hingga muncul keinginan untuk bergantung pada orang lain. Namun, melalui hadits Rasulullah SAW sebagaana dinukil di atas, kita diajarkan untuk senantiasa berusaha mandiri. Hadits tersebut mengajarkan kepada kita sebuah prinsip yang sangat berharga: bahwa bekerja dan berusaha dengan keringat sendiri, sekecil apapun itu, lebih mulia daripada menggantungkan diri pada bantuan...

Melakukan Hal Tak Penting, Malah Kehilangan Hal yang Penting

Gambar
Pernah nggak sih, kita merasa sibuk seharian, tapi di akhir hari ternyata nggak ada satu pun yang benar-benar produktif atau penting yang kita capai? Misalnya, kita sibuk scrolling media sosial, nonton video yang nggak jelas tujuannya, atau menghabiskan waktu ngobrol yang nggak ada manfaatnya. Akhirnya, waktu habis begitu saja tanpa kita menyelesaikan hal-hal yang seharusnya lebih penting. Ini yang dinamakan kita terjebak dalam aktivitas yang nggak penting, sampai-sampai kita kehilangan kesempatan untuk fokus pada hal yang sebenarnya lebih bermakna. Waktu Sangat Berharga Dalam Islam, waktu itu sangat berharga. Bahkan Allah sampai bersumpah demi waktu dalam Al-Quran, menandakan betapa pentingnya waktu itu sendiri. وَالْعَصْرِۙ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal sa...

Kriteria ‘Ilman Nafi‘an (Ilmu yang Bermanfaat)

Gambar
Kriteria Ilmu yang Bermanfaat لَا شَكٍّ أَنَّ الْعِلْمَ النَّافِعَ هُوَ الْعِلْمُ الَّذِي يَنْفَعُ صَاحِبَهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمِنْ عَلَامَاتِ ذَلِكَ: أَنْ يُزَهِّدَهُ فِي التَّعَلُّقِ بِأَحْبَالِ الدُّنْيَا، وَيُرَغِّبَهُ فِي الْآخِرَةِ، وَيَحُثَّهُ عَلَى طَاعَةِ اللَّهِ تَعَالَى وَتَقْوَاهُ، وَيُبْعِدَ عَنْهُ أَنْوَاعَ الْهُمُومِ وَالْكَدَرِ . "Tidak diragukan lagi bahwa ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang memberi manfaat bagi pemiliknya di dunia dan akhirat. Dan di antara tanda-tandanya adalah: 1. Membuatnya tidak terlalu bergantung pada ikatan dunia; 2. Menjadikannya lebih mencintai akhirat; 3. Mendorongnya untuk taat kepada Allah Ta'ala dan bertakwa kepada-Nya; 4. Menjauhkannya dari berbagai macam kegelisahan dan kesedihan." (Dr. Abdullah 'Atha Umar)