Hati-hati Sifat Orang Munafik

 

اِنَّ الۡمُنٰفِقِيۡنَ يُخٰدِعُوۡنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُوْهُمۡ‌ ۚ وَاِذَا قَامُوۡۤا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوۡا كُسَالٰى ۙ يُرَآءُوۡنَ النَّاسَ وَلَا يَذۡكُرُوۡنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيۡلًا

“Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.” (QS. An-Nisa [4]: 142).


 

Malas Melaksanakan Shalat

إنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ علَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ العِشَاءِ وَصَلَاةُ الفَجْرِ، ولو يَعْلَمُونَ ما فِيهِما لأَتَوْهُما ولو حَبْوًا، وَلقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بالصَّلَاةِ، فَتُقَامَ، ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فيُصَلِّيَ بالنَّاسِ، ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي برِجَالٍ معهُمْ حُزَمٌ مِن حَطَبٍ إلى قَوْمٍ لا يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ، فَأُحَرِّقَ عليهم بُيُوتَهُمْ بالنَّارِ.

Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat Isya' dan shalat Subuh. Sekiranya mereka mengetahui apa yang ada dalam keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya, walaupun dengan merangkak. Sungguh aku telah berniat untuk memerintahkan shalat didirikan, lalu aku memerintahkan seseorang untuk mengimami manusia, kemudian aku pergi bersama beberapa orang lelaki yang membawa ikatan-ikatan kayu bakar menuju orang-orang yang tidak menghadiri shalat (berjamaah), lalu aku akan membakar rumah-rumah mereka dengan api.” (HR. Muslim)


دَخَلَ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ الْمَسْجِدَ بَعْدَ صَلَاةِ الْمَغْرِبِ، فَقَعَدَ وَحْدَهُ، فَقَعَدْتُ إِلَيْهِ فَقَالَ: يَا ابْنَ أَخِي، سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ، وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ.

Utsman bin Affan masuk ke masjid setelah shalat Maghrib, lalu ia duduk sendirian. Aku pun duduk di dekatnya, maka ia berkata, “Wahai keponakanku, aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Barang siapa yang shalat Isya berjamaah, maka seakan-akan dia telah berdiri (beribadah) setengah malam. Dan barang siapa yang shalat Subuh berjamaah, maka seakan-akan dia telah shalat sepanjang malam.'” (HR. Muslim).

 

Khianat, Dusta, Ingkar Janji dan Curang

أَرْبَعٌ مَن كُنَّ فيه كانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، ومَن كَانَتْ فيه خَصْلَةٌ منهنَّ كَانَتْ فيه خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حتَّى يَدَعَهَا: إذَا اؤْتُمِنَ خَانَ، وإذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وإذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وإذَا خَاصَمَ فَجَرَ.

“Empat sifat, siapa yang memilikinya maka ia adalah seorang munafik sejati. Dan siapa yang memiliki salah satu dari sifat-sifat tersebut, maka ia memiliki salah satu sifat kemunafikan hingga ia meninggalkannya: (1) ketika dipercaya, ia berkhianat; (2) ketika berbicara, ia berdusta; (3) ketika berjanji, ia mengingkari; dan (4) ketika berselisih, ia berbuat curang.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Empat Tanda Memeroleh Kebaikan Dunia dan Akhirat

Melakukan Hal Tak Penting, Malah Kehilangan Hal yang Penting

Selama Ajal Masih Tersis, Rezeki Akan Datang - Jaminan 8 Pintu Rezeki

Filosofi Masalah dalam Kehidupan