Jujur, Jujur, Jujur, Jujur! Biar Hidup Kita Gak Ancur!

Masih ingat kan dongeng dalam pelajaran adabiyah tentang seorang anak penggembala yang berbohong? Saya sampaikan kembali secara singkat untuk "membumbui" tulisan ringan ini.

 

Suatu ketika saat seorang anak muda menggembala, ia berteriak minta tolong dengan sangat ketakutan karena ada serigala yang hendak memangsanya. Masyarakat kemudian berlari menghampiri hendak menyelamatkannya. Ternyata, tidak ada satupun serigala yang mau memangsa.

 

Setelah masyarakat pulang ke rumah masing-masing dengan hati kesal, tak lama si anak muda penggembala ini berteriak kembali untuk meminta tolong karena ada serigala yang ingin memangsanya. Masyarakat pun berlari kembali menghampiri hendak menyelamatkan. Ternyata, tidak ada satupun serigala yang katanya mau memangsa.



Setelah masyarakat pulang ke rumah masing-masing dengan lebih kesal, beberapa lama kemudian si anak penggembala berteriak lebih keras meminta tolong karena ada serigala yang hendak memangsanya.

 

Namun, kali ini masyarakat tidak berlarian menghampiri untuk menyelematkan, karena mereka mengira si anak sedang bercanda seperti peristiwa sebelumnya.

 

Ternyata, untuk kali ini benar serigala datang hendak memangsa si anak penggembala. Pada akhirnya, karena tidak ada bantuan, si anak penggembala tak dapat menghihdar dari serigala lapar yang hendak memangsanya.

 

Apa pelajaran dari dongeng tersebut? Ya! Tentang kejujuran. Berlaku jujur akan menghadirkan kebaikan. B

Sebaliknya, berlaku dusta atau bohong, akan memgakibatkan kerugian, kecelakaan dan kebinasaan pada diri sendiri.

 

Siapapun, orang biasa-orang luar biasa, karyawan-pengusaha, siswa-guru, suami-istri, pejabat-rakyat; jika bohong menjadi "budaya diri" hati-hati Anda sedang mendekat menghampiri lubang kebinasaan di dunia dan tentu di akhirat.

 

Secara fitrah pun manusia tidak akan ada yang mau dibohongi. Jika kedapatan ia sedang dibohongi apalagi oleh teman dekatnya, saya yakin ia akan sangat murka dan mungkin bisa menghadirkan punishment.

 

Dalam haditsnya, Rasulullah saw. bersabda:

 

عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلىَ البِرِّ وَإِنَّ البرَّ يَهْدِيْ إِلىَ الجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتىَّ يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِيْقاً, وَإِيَّاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهِدِى إِلىَ الفُجُوْرِ وَإِنَّ الفُجُوْرَ يَهْدِي إِلىَ النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كذاباً

 

"Berlaku jujurlah kalian, karena sesungguhnya jujur itu menunjukkan (pelakunya) kepada kebaikan, dan kebaikan itu menunjukkan kepada Surga. Seseorang yang senantiasa jujur dan berusaha untuk selalu jujur, maka di sisi ia ditulis sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian bohong, karena sesungguhnya bohong itu menunjukkan pelakunya kepada keburukan, dan keburukan itu menunjukkan kepada Neraka. Seseorang yang senantiasa berbohong dan selalu berbohong, maka di sisi Allah ia ditulis sebagai seorang pembohong.” (HR. Muslim).

 

Wallahu ‘lam




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dunia Bagai Lautan Yang Dalam, Banyak Orang Tenggelam - Nasehat Luqmanul Hakim

Empat Tanda Memeroleh Kebaikan Dunia dan Akhirat

Ibnu Mas'ud, "Sesungguhnya Aku Benci Seseorang Yang Menganggur"

Da`ul Umam: Penyakit Hati Penyakit Masyarakat

Tahukah Anda Apa Makna Salam Dua-Tiga Jari Metal?