Dakwah Dengan Teladan Lebih Indah dan Menawan
Dakwah itu kewajiban bersama, bukan tugasnya
muballigh, ustadz atau ulama. Semua orang harus berdakwah dengan kapasitas yang
dimiliki masing-masing.
Namun, khusus yang bertugas dakwah dengan mimbar atau lisan, ada kewajiban lain yang tidak kalah pentingnya dan ini bisa saja menjadi penentu keberhasilan dakwah. Apa itu? Uswah yang baik. Ya, uswah atau teladan yang baik adalah salah satu kewajiban inti dari seorang muballigh atau da'i atau ia yang memilih jalan dakwah bil mimbar.
Apa yang harus diuswahkan? Ya, apa yang ia dakwahkan: secara umum yakni perintah Allah dan larangan-Nya. Maka, sekemampuan diri sang muballigh atau da'i harus sanggup menjadi teladan yang baik dalam hal melaksanakan perintah Allah SWT.
Perintah Allah yang mana? Dalam kaidah perintah Allah itu ada dua bagian: perintah yang sifatnya tegas dan tidam ada toleransi, sehingga yang tidak menjalankannya tanpa udzur syar'i dihukumi berdosa. Istilah hukumnya kita sebut dengan wajib.
Kedua, perintah Allah yang sifatnya tidak memaksa tetapi hanya opsional. Artinya, jika ada yang tidak menjalankannya pun tidak dihukumi dosa. Hanya saja, ia mendapat kerugian yakni tidak beroleh pahala dan kebaikan. Istilah hukumnya adalah mandub atau biasa kita sebut sunat.
Lalu, larangan Allah itu apa saja? Sama halnya dengan perintah Allah, larangan Allah pun ada dua macam. Pertama, larangan yang sifatnya tegas dan memaksa untuk ditinggalkan. Jika ada yang melakukan larangan tersebut, ia dihukumi dosa. Istilah hukumnya kita sebut dengan haram.
Kedua, larangan Allah yang sifatnya tidak tegas atau tidak memaksa. Jika ada yang melakukannya ia tidak dihukumi dosa. Istilah hukumnya adalah makruh.
Selain makruh, larangan Allah yang lainnya adalah meninggalkan yang tidak bermanfaat dan melakukan tabdzir (pemborosan).
Nah, sebagai seorang juru dakwah (muballigh atau da'i), inilah tugas yang menurut saya sangat perlu perjuangan dan tentunya keikhlasan hati. Seorang muballigh atau da'i harus menampilkan uswah atau teladan yang baik. Yang Allah perintahkan (wajib dan sunat) ia laksanakan sekamampuan diri (istitha'ah) dan yang Allah larang (haram dan makruh), ia tinggalkan pula. Secara umum, seorang muballigh atau da'i harus mampu menjadi teladan dalam kebaikan dan kebenaran perspektif agama dan budaya (yang tidak bertentangan dengan agama).
Kemampuan berdakwah dengan uswah lebih indah dan mengesankan di mata Allah dan umat ketimbang kemampuan berbicara dengan sangat fasih dan retorika menawan.
Wallahu a'lam
#selfreminder
#dakwahdenganuswah
#dakwahdenganteladan
Komentar
Posting Komentar
Sharing Yuk...!