Allah Cemburu Padamu! - 4 Ramadhan 1440 H

Pada catatan kecil ini saya mengajak Anda bertafakur sejenak tentang sikap kita terhadap Allah SWT. Mari kita renungkan, dalam satu hari berapa durasi waktu Anda bermain smartphone? Buka WahtsApp berapa lama, facebookan berapa lama, nonton video youtube berapa lama, game atau aplikasi lainnya? Jika ditotalkan, ada yang 1 jam, 2 jam, 3 jam bahkan lebih? Jika berbicara kemungkinan, ya mungkin ada yang di atas 3 jam per hari hanya untuk bermain smartphone.

Sebelumnya perlu dibedakan bermain smartphone dan menggunakan smartphone (ini hanya istilah saya dalam catatan ini). Bermain smartphone diasumsikan menggunakan smartphone untuk hal-hal yang kurang atau tidak produktif bahkan menjurus pada kemaksiatan. Menggunakan smartphone diasumsikan bahwa smartphone sebagai media untuk mendapatkan kebaikan baik secara dunia maupun akhirat. Misalnya, smartphone sebagai media bisnis digital, komunikasi dengan klien, dll; atau smartphone digunakan untuk media dakwah digital yang bisa kita saksikan akhir-akhir ini banyak dakwah-dakwah ulama yang diposting dan diviralkan di media sosial terutama youtube.



Nah, dalam catatan kecil ini saya memfokuskan pada bermain smartphone atu gadget, bukan menggunakan smartphpne. Sekali lagi ini hanya istilah yang saya gunakan. Semoga Anda tidak keberatan. He…

Kita kembali ke pertanyaan awal, berapa lama sih durasi kita bermain smartphone? Dan, berapa lama durasi kita bermesraan dengan al-Quran minimal membacanya? Inilah poin tafakurnya. Kita jawab dalam hati masing-masing dengan jujur.

Rekan-rekan, kenapa hal ini menjadi sangat penting untu kita renungkan? Dasar saya adalah apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sampaikan dalam hadits berikut:

إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَغَارُ، وَغَيْرَةُ اللهِ تَعَالَى، أنْ يَأْتِيَ الْمَرْءُ مَا حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ
“Sesungguhnya Allah Ta’ala cemburu dan kecemburuan Allah Ta’ala itu ketika seseorang melakukan apa yang Allah haramkan.” (HR. Muttafaq ‘Alaih; dari Abu Hurairah).

Nah loh…! Hadits tersebut bisa menjadi semacam reminder terhadap apa yang selama ini kita lakukan setiap hari terkhusus sikap terhadap dua hal berbeda: antara smartphone dan al-Quran, yang mana yang membuat perhatian kita lebih besar? Qurankah atau smartphonekah?

Tentu hadits di atas berbicara bahwa kecemburuan Allah itu ketika seorang hamba melakukan apa yang Allah haramkan (maksiat). Namun, menurut hemat saya meskipun poinnya adalah pada bentuk kemaksiatan, tidak menutup kemungkinan terhadap sesuatu yang mubah pun Allah akan cemburu jika hal tersebut membuat seorang hamba lalai terhadap Allah dan Rasul-Nya. Pada akhirnya bisa saja berujung dosa dan maksiat juga. Ini yang tidak diharapkan.

Islam memberikan ruang bagi pemeluknya untuk mencari kesenangan. Islam tidak menghalangi pemeluknya untuk hiburan. Tetapi ada syaratnya, yakni selama hal tersebut tidak melalaikannya terhadap syariat Allah dan Rasul-Nya. Karena, sejatinya lalai terhadap syariat Allah itu adalah kesalahan yang bisa berujung pada kemaksiatan dan pada akhirnya Allah cemburu.

Proporsional. Itu kuncinya menurut saya.

Wallahu a’lam

Abiena Yuri (FB)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dunia Bagai Lautan Yang Dalam, Banyak Orang Tenggelam - Nasehat Luqmanul Hakim

Empat Tanda Memeroleh Kebaikan Dunia dan Akhirat

Ibnu Mas'ud, "Sesungguhnya Aku Benci Seseorang Yang Menganggur"

Da`ul Umam: Penyakit Hati Penyakit Masyarakat

Tahukah Anda Apa Makna Salam Dua-Tiga Jari Metal?