Kebencian dan Keburukan Orang, Kesuksesan Anda!



Seekor keledai milik seorang petani jatuh ke sebuah sumur yang dalam. Si petani kebingungan bagaimana cara menyelamatkannya.

Melihat seutas tali, ia pun kemudian menggunakannya untuk menarik keledai. Alih-alih menyelamatkan, keledai malah kesakitan dan si petani pun tidak cukup kuat tenaganya untuk melakukan hal itu.

Si keledai terus meraung-raung. Melihatnya si petani tidak tega. Lantas terpikir untuk menguburnya saja daripada melihat keledainya tersiksa. Biar tidak lagi meraung-raung, pikirnya.

Namun, begitu ia melemparkan pasir untuk menguruk sumur, si keledai tidak lagi meraung-raung. Ia diam seakan tidak terjadi apa-apa. Si petani kaget. Saat ia memastikan, rupa-rupanya si keledai mengibaskan badannya ketika pasir menimpa punggungnya. Begitu tanah terkumpul, ia lantas naik sedikit demi dekiti. Dan, itu terus berlanjut hingga ia berhasil naik ke atas permukaan tanah. Akhirnya, keledai pun selamat.

Dari cerita ini, ada satu hal yang bisa kita petik bahwa apa yang terjadi pada kita, apa yang kita lakukan, banyak respon dari orang sekitar. Ada yang mengiyakan, ada yang biasa-biasa aja, ada yang justru membenci dan ingin kita mendapat kerugian atau keburukan.

Untuk tipe pertama dan kedua, no problem buat kita. Yang harus merasa beruntung adalah kehadiran orang ketiga. Keburukan, kenbecian, kritikan pedas dan cibirannya justru menjadi "gizi" buat kita untuk semakin terpacu dan terpicu melesat maju.

Apapun respon orang terhadap impian kita dan apa yang sedang kita kerjakan, jangan gaduh di dalam hati dengan kesedihan dan kegalauan. Tenang, jadikan hal itu batu tantangan agar kita meompat lebih tinggi. Hingga pada akhirnya kita berada di puncak dan kejayaan.

Bagaimana, siaaappp...????

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Empat Tanda Memeroleh Kebaikan Dunia dan Akhirat

Melakukan Hal Tak Penting, Malah Kehilangan Hal yang Penting

Selama Ajal Masih Tersis, Rezeki Akan Datang - Jaminan 8 Pintu Rezeki

Filosofi Masalah dalam Kehidupan