Manfaat Dongeng untuk Buah Hati Kita
Duh…
Saya bingung mau nulis apa nie. Padahal, sudah ditetapkan melaluia “undang-undangan
dasar” diri pribadi bahwa saya harus menulis ideal 90 menit per hari. Karena menulis
itu resep kesehatan, batin dan raga, maka pelaksanaannya pun saya bagi seperti
resep dokter: 3 x 1. Ya, 3 x 1 menulis itu wajib. Maksudnya, tiga waktu dalam
satu hari yang masing-masingnya 30 menitan. Jadi total nulis per harinya adalah
90 menit. Ini sesuai dengan yang ditulis Pak Andrias Harefa dalam bukunya Happy
Writing. Menulis dengan rata-rata 90 menit per hari berturut-turut selama
sebulan, itu bisa cukup untuk menjadikan diri kita mahir menulis. Selanjutnya,
ikatlah makna-makna yang kita pelajari dan miliki dengan tulisan.
Hm... masih
mikir nie, mau nulis apa? Apa ya temen-temen? Bisa bantu?
Aku tanya
istriku deh... Tunggu sebentar ya temen-temen... Waduh, istriku sedang
mendongeng di hadapan anakku dengan boneka tangan. Wah... Okkke lah! Saya tulis
tentang manfaat mendongeng buat anak. Sipz, insprasi itu bertebaran di mana-mana.
Arti Dongeng
Dongeng. Dalam KBBI, dongeng diartikan sebagai (1) cerita
yg tidak benar-benar terjadi (terutama tt kejadian zaman dulu yg aneh-aneh)
seperti dongeng Seribu Satu Malam; (2) perkataan (berita dsb.) yang bukan-bukan
atau tidak benar. Ada istilah dongeng sasakala yang berarti cerita zaman dahulu
(seperti cerita para dewa). Demikian penjelasan komplit dalam KBBI alias Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
Faedah Dongeng
Temen-temen, tahu nggak apa manfaat dingeng buat buah
hati kita? Kalau sudah sudah syukur dan silahkan berbagi di postingan ini, yang
belum tahu yuk kita intip apa saja sih faedah dongeng itu?
Baik, ini
dia manfaat yang akan didapat buah hati kita dengan dongeng yang ia simak
baik-baik.
1. Melatih Visual Anak
Anak yang antuasias mendengarkan dongeng, biasanya
memiliki visualisasi yang kuat. Begitu dongeng disampaikan, mereka mencoba
menggambarkan alur cerita pada latar versi mereka. Ini sangat baik jika terus
berulang: otak kanan mereka akan semakin aktif.
Ibu-ibu diusahakan
pandai berdongeng untuk anak-anaknya. Dongengnya silahkan bisa didapat di
buku-buku atau majalah-majalah anak, atau ibu bisa menjadi sutradara untuk
dongengnya. Buat dongeng yang baik sebagai alat penanaman nilai dan sikap hidup
terhadap anak-anak. Hindari dongeng-dongeng misteri, karena akan membuat anak-anak
menjadi penakut dan minderan. Bagusnya, buat dongeng tentang anak yang rajin
belajar, anak penolong, anak berbakti kepada orang tua, atau anak yang miskin
kemudian menjadi kaya di usia dewasanya karena gigih belajar dan berusaha.
Bagi ibu yang aiktivus muslimah, pilihan
cerita mengenai para sahabat dan salafus shalih, merupakan pilihan yang sangat baik.
Karena, selain ceritanya nyata, kisah para sahabat dan salafush shalih ini
sarat dengan muatan dan nilai agama. Ini bisa bermanfaat ganda.
2. Imitasi
Dongeng bisa menjadi “guru” yang diimatis oleh anak. Ketika
dongeng tersebut benar-benar menarik untuk anak, anak akan menirunya di dalam
kehidupan nyata. Mungkin Anda pernah mendengar ada seorang anak yang lompat
dari rumah berlantai dua sambail mengenakan jubah seperti yang dikenakan Superman.
Ini adalah gambaran bahwa anak yang antusias tinggi terhadap sebuah cerita
termasuk dongeng, cenderung akan mengimitasi tokoh utama dalam cerita atau
dongeng tersebut.
So, sekali
lagi, dongeng itu yang positif sehingga anak meniru hal-hal positifnya.
3. Melatih Daya Kritis Anak
Manusia dibekali akal oleh Allah SWT. Dengan akalnya
manusia bisa hidup layak dan mendapatkan penghormatan. Bahkan, akal menjadi sebab
Adam a.s. diangkat oleh Allah sebagai khalifah fil ardl, pengganti Allah
untuk mengurus bumi.
Kaitan antara
akal dan dongeng adalah, dongeng mampu membuat anak menjadi kritis. Karena,
kritis adalah bagian dari kinerja akal manusia. Mungkin ibu atau bapak
pendongeng sering dikritik oleh anaknya karena dongengnya tidak nyambung atau
anak menawarkan bagaimana kalau si tokoh dalam dongeng wataknya begini saja. Ketika
dalam dongeng dikisahkan si tokoh sebagai seorang yang dermawan, anak mungkin
akan menawarkan alur agar tokoh tersebut memberikan mobilnya kepada kawannya,
kemudian nanti si tokokoh utama mendapatkan hadiah mobil yang lebih bagus dan
mewah.
Nah, jika
hal ini terus berulang, insya Allah daya kritis anak terhadap sesuatu akan
mengalami peningkatan. Dengan daya kritis ini disinyalir anak akan sanggup
survival dalam kehidupannya kelak.
4. Lebih Banyak Tahu
Ini bagi para pendongeng. Para pendongeng yang kreatif tentunya
tidak ingin dongengnya flat. Untuk membuat dongeng yang bagus, menarik dan membuat
anak antusias perlu kreativitas pendongeng. Bisa dalam alur cerita dan
latarnya, bisa dengan menggunakan media, bisa dengan metode drama, atau hal
lain.
Pada intinya,
si pendongeng akan serba tahu tentang dongeng dan hal lain yang relevan. Ia akan
menggali dan mendalami sesuatu seperti yang disebutkan pada paragraf
sebelumnya. Ia akan lebih banyak membaca, bertanya dan berdiskusi dengan pakar –kalau
ada– tentang dongeng dan kaidah-kaidahnya.
Manfaat Lain
Manfaat yang empat di atas berdasarkan persepsi saya. Ini
ada lagi manfaat dongeng hasil dari browsing di Mbah Google:
Meningkatkan keterampilan
bicara anak, karena bayi atau balita akan kenal banyak kosa kata.
Mengembangkan kemampuan
berbahasa anak, dengan mendengarkan struktur kalimat.
Meningkatkan minat baca.
Mengembangkan keterampilan
berpikir.
Meningkatkan keterampilan
problem solving.
Merangsang imajinasi dan
kreativitas.
Mengembangkan emosi.
Memperkenalkan nilai-nilai
moral.
Memperkenalkan ide-ide
baru.
Mengalami budaya lain.
Relaksasi.
Mempererat
ikatan emosi dengan orang tua. (ayahbunda.co.id)
Komentar
Posting Komentar
Sharing Yuk...!