Perjuangan Itu Lezat dan Nikmat
Ternyata ikhtilaf pun bisa terjadi dalam bab jengkol dan peuteuy . Menurut saya keduanya enak dan lezat. Apalagi jengkol, jika dimasak (digoreng, dikecap, disemur, dll.) menurut saya aromanya yang tercium itu wangi. Entah persepsi rekan-rekan, jengkol atau peuteuy enak tidak? Hehe… Dalam pengajian kemarin sore bersama Ust. Hamdan Abu Nabhan, beliau jelaskan bahwa kesukaan atau kecintaan terhadap sesuatu itu didorong oleh beberapa faktor. Salah satu diantaranya adalah karena ada kenikmatan atau kelezatan di dalamnya. Dan, beliau mecontohkannya dengan analogi jengkol dan peutey . Demikian dalam hal pilihan perjuangan. Kenapa kita lebih memilih berlelah-lelah berjuang padahal secara materi tidak menghasilkan keuntungan justru banyak pengorbanan? Salah satu penyebabnya adalah karena ada kenikmatan dan kelezatan dalam perjuangan. Bahasa gayanya ada spiritual satisfaction . Ini sifatnya metafisik tidak bisa dilihat dan hanya bisa dirasakan oleh ia yang lurus niat dan benar...